Memikul sebuah dosa adalah sebuah hal yang sangat berat yang menimpa manusia pada hari kiamat kelak, namun ada hal yang jauh lebih berat dan berbahaya daripada dosa itu sendiri. Para ulama
pernah menyebutkan bahwa ada hal-hal yang lebih besar dari dosa. Salah satu
ulama tersebut yakni Ibnu Abbas radhiyallahu anhu. Demikian pula Ibnul Qayyim
Al Jauziyah yang menyatakan pendapat yang sama.
Adapun 7 hal
yang lebih besar dosanya daripada dosa itu sendiri, yakni sebagai berikut:
1. Meremehkan dosa
Setelah melakukan dosa tidak
ada penyesalan, bahkan menganggap dosa itu ringan. Menganggap dosa
itu remeh. Menganggap dosa itu kecil. Menganggap dosa
itu tidak ada artinya. Semua itu lebih besar daripada dosa itu sendiri.
2. Merasa gembira dengan dosa
Setelah melakukan dosa dan kesalahan, hati justru merasa bangga telah
berbuat dosa, merasa senang setelah
berbuat dosa, merasa bahagia setelah
berbuat dosa, merasa hebat setelah berbuat
dosa. Maka hal-hal itulah yang
menjadikannya lebih besar dan berbahaya daripada dosa itu sendiri.
3. Merasa aman dari Allah saat
melakukan dosa
Ada orang yang berbuat dosa
dan ia merasa aman dari Allah. Ia menganggap Allah tidak mengawasinya,
tidak melihatnya, tidak menghitungnya, dan tidak mengazabnya.
Ia juga beranggapan Allah tidak tahu dan akan terus mendiamkannya begitu saja.
Ia menyangka Allah tidak akan menyiksanya. Semua ini juga lebih besar daripada
dosa itu sendiri.
4. Mengajak orang lain berbuat
dosa
Orang yang berbuat dosa lalu
mengajak orang lain berbuat dosa pula, lalu ia memberi hadiah orang agar berbuat dosa seperti mentraktirnya,
memberi pujian dan sebagainya. Ia mendukung orang lain
agar ikut berbuat dosa. Semua ini lebih besar daripada dosa itu sendiri.
5. Memamerkan dosa
Memamerkan dosa, seperti
mendemonstrasikan dosa, memperlihatkan dengan bangga bahwa dirinya telah
berhasil berbuat dosa adalah lebih besar daripada dosa
itu sendiri.
6. Menyesal tak bisa berbuat
dosa
Hal lain yang lebih berbahaya
dan lebih besar dari dosa itu sendiri meskipun dosa tersebut
tidak dilakukan. Yakni menyesal dengan sepenuh hati karena tidak bisa dan tidak
jadi berbuat dosa.
7. Merasa aman dari akibat
buruk dosa
Ada pula orang yang berbuat
dosa dan ia merasa aman dari akibat buruk dosa. Ia merasa aman bahwa dosanya
bukan sebuah masalah atau aib, ia yakin bahwa hal itu tidak akan mengubah apapun dalam kehidupannya dan tidak akan
mengakibatkan apapun dalam akhiratnya. Ia merasa akan aman saat berada di alam
kubur meskipun berbuat dosa. Ia merasa aman saat berada di yaumul hisab
meskipun berbuat dosa. Ia merasa aman saat melewati shirath meskipun berbuat
dosa. Ia merasa aman dari siksa neraka meskipun berbuat dosa. Semua ini lebih
besar daripada dosa itu sendiri.
Semoga bermanfaat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar