Diantara kejadian-kejadian yang terjadi di padang masyar
kelak adalah pertengkaran antara pembesar-pembesar orang kafir dan para
pengikutnya.
Di dalam surat Saba ayat 31 sampai 33, Allah swt menyebutkan
bahwasanya orang-orang kafir akan dihadapkan kepada Allah swt. Dan berkatalah
orang-orang yang dianggap lemah kepada para pembesar-pembesar mereka, ‘Kalau
bukan karena kalian tentulah kami dahulu menjadi orang-orang yang beriman’.
Maka pembesar orang-orang kafir itupun membantahnya dengan mengatakan, ‘Apakah
kami yang telah menghalangi kalian dari petunjuk sesudah petunjuk itu datang
kepada kalian? Tidak. Sesungguhnya kalian sendirilah orang-orang yang berdosa’.
Maka orang-orang yang dianggap lemah balik membantah dan
mengatakan, ‘Tidak. Sebenarnya tipu daya kalian malam dan siang yang
menghalangi kami ketika kalian menyuruh kami untuk kafir kepada Allah dan
menjadikan sekutu-sekutu baginya’.
Akhirnya semuanya menyesali perbuatan mereka sendiri tatkala
melihat adzab yang nyata di depan mereka. Demikianlah keadaan para pembesar dan
tokoh masyarakat yang mengajak kepada kesyirikan dan menghalangi manusia dari
tauhid. Mereka berlepas diri dari para pengikut mereka dan tidak bisa menolong
mereka sedikitpun.
Para pengikutpun akan celaka dan para tokoh dan pembesarpun
juga celaka. Oleh karena itu seorang muslim hendaknya menghindarkan dirinya
dari adzab neraka. Jadilah seorang tokoh masyarakat yang mengajak kepada
tauhid, dan apabila ia lemah maka janganlah mengikuti keinginan para pembesar
ataupun orang banyak apabila dia mengajak kepada kesesatan dan kesyirikan atau
menghalangi mereka kepada tauhid.
Semoga Allah swt memberikan hidayah kepada kita dan juga
kepada mereka. Menghilangkan rasa cinta dunia yang berlebihan pada diri kita
dan pada diri mereka, dan menghilangkan kesombongan pada diri kita, dan
menjadikan rasa takut kita hanya kepada Allah swt.
Dan diantara kejadian di padang masyar adalah bahwasanya
Allah swt akan bertanya kepada orang-orang musyrikin tentang sesembahan selain
Allah yang mereka sembah selama di dunia,
dimanakah para sesembahan mereka tersebut pada hari itu?
Dan Allah akan bertanya kepada mereka tentang bagaimana
sikap mereka ketika menyambut ajakan rasul alaihissalam.
Diceritakan pula Allah swt akan memanggil orang-orang
musyrikin dan menghina mereka dengan bertanya, dimanakah sekutu-sekutuKu yang
dahulu kalian sangka mereka adalah sekutu-sekutuKu. Kemudian Allah swt akan berkata kepada
orang-orang musyrikin berdoalah kalian kepada sekutu-sekutu kalian. Maka
merekapun berdoa kepada sesembahan-sesembahan mereka ketika di dunia. Mereka
berdoa meminta pertolongan dan perlindungan dalam keadaan genting tersebut
sebagaimana dahulu mereka meminta di dunia. Maka sesembahan –sesembahan mereka
tersebut tidak dapat berbuat apa-apa, tidak dapat menolong mereka, dan juga
tidak dapat menjawab seruan-seruan mereka. Barulah mereka mengetahui bahwa
ternyata sesembahan-sesembahan mereka itu tidak dapat menolong mereka
sedikitpun. Lihat Qur’an surat Al Qashash ayat 62 sampai 66.
Allah swt
juga akan bertanya kepada mereka, apakah jawaban kalian terhadap ajakan para
rasul? Yaitu apakah kalian membenarkan mereka dan mengikuti ajakan mereka untuk
bertauhid? Demikianlah keadaan orang-orang musyrikin. Sesembahan-sesembahan
mereka di dunia tidak dapat menolong mereka pada saat dibutuhkan, tidak bisa
mengabulkan doa-doa mereka, bahkan sesembahan-sesembahan tersebut berlepas diri
dari mereka.
Allah swt
berfirman yang artinya, “Dan siapakah
yang lebih sesat, selain orang-orang yang berdoa kepada selain Allah? Yang
tidak bisa mengabulkan sampai hari kiamat dan mereka lalai dari doa orang yang
berdoa kepada mereka. Dan apabila manusia dikumpulkan, maka mereka akan menjadi
musuh bagi orang-orang yang menyembah mereka. Dan mereka akan mengingkari
ibadah yang dilakukan oleh orang-orang musyrikin terhadap mereka ”.(Q. S.
Al Ahqaf : 5-6)
Adapun
orang yang bertauhid, maka Allah swt akan menolong mereka baik di dunia dan di
akhirat.
*Diambil dari kajian
Ust. Abdullah Roy
Tidak ada komentar:
Posting Komentar