Secara umum, keadaan orang-orang beriman dan bertaqwa, mereka semua di hari tersebut akan mendapatkan rasa aman. Mereka tidak merasakan takut dengan apa yang akan mereka hadapi pada hari itu, dan mereka tidak bersedih yaitu dengan dunia yang telah mereka tinggalkan.
Rasa aman ini Allah swt berikan
ke dalam hati orang-orang beriman sesuai dengan kadar keimanan dan ketaqwaan
mereka. Barangsiapa sempurna keimanan dan juga ketaqwaannya, maka ia akan
mendapatkan rasa aman yang sempurna di hati mereka. Dan barangsiapa yang
memiliki rasa iman dan taqwa yang kurang maka akan berkurang pula rasa aman
yang ia dapatkan di hatinya.
Allah swt berfirman, “Ketahuilah sesungguhnya wali-wali Allah,
tidak ada ketakutan atas mereka, dan mereka tidak akan bersedih. Yaitu orang-orang
yang beriman dan mereka bertaqwa, dan bagi merekalah kabar gembira, di dunia
dan juga di akhirat.” (QS. Yunus: 62-64)
Allah swt juga berfirman, “Orang-orang yang beriman dan tidak
mencampuri keimanan dengan kezaliman, yaitu dengan kesyirikan. Merekalah
orang-orang yang mendapatkan keamanan dan merekalah orang-orang yang
mendapatkan petunjuk. “(QS. Al- An’am:82)
Yang demikian itu karena selama
di dunia mereka takut kepada Allah dan takut adzab di hari kiamat. Maka Allah
saw memberikan mereka rasa aman di hari kiamat.
Allah saw berfirman, “Sesungguhnya kami takut dari Rabb kami pada
hari dimana semua orang bermuka masam, penuh dengan kesulitan, maka Allah saw
menjaga mereka dari kesusahan pada hari tersebut dan memberikan kepada mereka
kecerahan wajah dan kegembiraan hati.” (QS. Al Insan : 10-11)
Umat Nabi Muhammad saw akan
memiliki ciri khusus yang tidak dimiliki oleh umat nabi yang lain. Wajah,
tangan, dan kaki mereka akan berwarna putih, bekas wudhu mereka di dunia. (HR.
Bukhari dan Muslim)
Orang yang mengumandangkan adzan
selama di dunia, maka pada hari kiamat memiliki leher yang paling panjang. (HR.
Muslim). Dalam hal ini ada yang menyatakan sehingga wajahnya lebih tinggi
sehingga tidak sampai terkena genangan air keringat.
Orang-orang yang berbuat adil
ketika memberi keputusan baik untuk dirinya, untuk keluarganya, ataupun untuk
orang-orang di bawah kekuasaannya, maka ia akan berada di atas mimbar dari
cahaya. (HR. Bukhari Muslim)
Semoga Allah saw menjadikan kita
termasuk kepada golongan yang mampu mewujudkan iman dan taqwa. Beriman artinya
membenarkan dan mempercayai di dalam hati, sedangkan bertaqwa artinya
mengamalkan kepercayaan dan keyakinan tersebut.
* Diambil dari kajian Ust. Abdullah Roy