Sebagai umat Rasulullah yang beriman kepada hari akhir dan beriman bahwasanya kelak kita akan dihisab, maka hendaklah kita selalu memohon rahmatNya, kemudian mencari ilmu supaya memiliki al hasanah sebanyak mungkin dan menghilangkan dosa sebisa mungkin..
Diantaranya adalah :
1.
Menjaga Tauhid
Ini merupakan al hasanah atau kebaikan yang
paling besar dan merupakan pondasi bagi
al hasanah yang lain dan menjadi sebab diampuninya dosa seseorang.
2.
Mencari Amalan yang Paling Afdhol
Melakukan amalan yang paling afdhol dapat
mendatangkan al hasanah yang banyak, karena kita sangat butuh dengan al hasanah
yang banyak sementara waktu untuk mendapatkannya adalah sangat terbatas.
Amalan yang paling afdhol setelah
menjalankan lima rukun islam dan kewajiban-kewajiban agama yang lain ada 3,
yaitu menuntut ilmu agama, jihad fii sabilillah, dan dzikrullah yang dilakukan
dengan khusyuk di sebagian besar waktunya.
Amalan yang wajib lebih adhol dan lebih besar
kebaikannya daripada amalan yang sunnah. Amalan yang wajib ‘ain yaitu yang
wajib untuk semuanya lebih afdhol daripada amalan wajib fardhu kifayah, yaitu
amalan yang apabila dilakukan oleh sebagian maka akan gugur kewajiban atas yang
lain.
Kewajiban atas hak Allah lebih afdhol daripada
kewajiban atas hak makhluk.
Amalan yang yang paling afdhol adalah
amalan yang ikhlas dan mengikuti tuntunan Rasulullah saw.
Amalan sedikit yang dilaksanakan tanpa
memberatkan diri, dan dilakukan secara konsisten maka akan lebih lebih afdhol
daripada amalan yang banyak tapi terputus dan tidak dilakukan secara terus
menerus.
Rasulullah saw bersabda, “Amalan yang paling dicintai Allah swt adalah
amalan yang dilakukan terus menerus meskipun sedikit.” (H.R. Bukhari dan
Muslim)
Terkadang sebuah amalan menjadi afdhol bagi
sebagian namun belum tentu afdhol bagi yang lain.
Amalan yang manfaatnya sampai kepada yang
lain maka lebih menjadi amalan yang lebih afdhol daripada amalan yang
manfaatnya hanya untuk dirinya sendiri.
Contohnya, seperti shodaqoh dan berdakwah.
Rasulullah saw bersabda, “Barangsiapa yang mengajak kepada petunjuk
maka ia mendapatkan pahala orang yang mengikutinya, dan tidak dikurangi dari
pahala mereka sedikitpun.” (H.R. Muslim )
Amalan yang dikerjakan di waktu yang mulia
lebih afdhol daripada di waktu lain, misalnya amalan yang dikerjakan pada waktu
bulan Ramadhan atau 10 hari pertama di bulan Dzulhijjah.
Sebagian amalan lebih afdhol dikerjakan di
tempat tertentu, seperti sholat di masjidi Haram, masjid Nabawi, dan masjid Al
Aqsa.
3.
Memanfaatkan Kenikmatan
Untuk menambah al hasanah dan mengurangi
dosa maka salah satu cara yang bisa kita lakukan adalah hendaknya kita mampu
memanfaatkan kenikmatan Allah yang telah diberikan kepada kita dengan
semaksimal mungkin. Seperti ilmu agama yang telah dititipkan kepada kita, waktu
luang, kesehatan, harta benda, anggota badan yang lengkap dan sehat, jabatan, kecanggihan
teknologi, kenikmatan berbicara, kecerdasan dan sebagainya.
Dengan menggunakan kenikmatan tersebut di
jalan Allah swt dengan niat yang benar yaitu untuk mencari pahala Allah swt.
Rasulullah saw bersabda, “Dua kenikmatan yang banyak manusia rugi di
dalamnya adalah kesehatan dan waktu luang.”.
Dalam hadist yang lain, rasulullah saw juga
bersabda yang artinya, “Sesungguhnya
orang-orang kaya lebih sedikit al hasanahnya di akhirat, kecuali orang yang
Allah memberikan kekayaan dan harta kepadanya kemudian ia bersedekah kepada
yang ada di kanan dan kirinya, depan dan belakangnya, dan beramal dengan
kekayaannya tersebut dengan amalan yang baik.”(H.R. Bukhari dan Muslim)
4.
Dengan Memperbaiki Amalan.
Diantara cara untuk memperbanyak al hasanah
adalah dengan memperbaiki amalan agar amalan-amalan kita tersebut dapat
diterima di sisi Allah swt.
Karena amalan bisa menjadi al hasanah dan
dapat menghapus dosa hanya apabila amalan tersebut diterima di sisi Allah swt.
Ada dua syarat sebuah amalan dapat diterima, yang pertama ikhlas dan yang kedua
harus sesuai dengan tuntunan Rasulullah saw
5.
Bertaubat
Bertaubat dengan sebenar-benar taubat dari dosa yang pernah dilakukan, serta
diiringi dengan iman dan amalan sholeh, karena barangsiapa yang melakukan yang
demikian itu, maka dosanya akan diganti dengan al hasanah.
Allah swt menyebutkan, bahwasanya orang
yang menyekutukan Allah swt , membunuh jiwa tanpa hak, berzina, maka ia akan
mendapat adzab yang pedih akhirat, kecuali apabila ia bertaubat, beriman, dan
mengerjakan amalan sholeh maka Allah swt akan mengganti dosa-dosa mereka
menjadi kebaikan. (Q.S Al Furqon :
68-70)
6.
Memperbanyak Istighfar
Setelah melakukan dosa, atau kurang
bersyukur terhadap nikmat atau kurang dalam melakukan kewajiban, atau lalai
dalam mengingat Allah swt hendaknya kita segera memperbanyak istighfar.
Rasulullah saw bersabda yang artinya, “Thuuba bagi orang yang mendapatkan di dalam
kitabnya istighfar yang banyak.”(H. R. Ibnu Majah)
Arti thuuba ada mengatakan maknanya bahwa
‘syurga’, dan ada yang mengatakan itu adalah nama pohon di syurga.
7.
Tidak Melakukan Amalan yang Mengurangi Pahalanya
Rasulullah saw bersabda yang artinya, “Aku mengetahui ada sebagian umatku yang
membawa hasanah yang banyak sebesar gunung-gunung tihamah, maka Allah
menjadikan pahala itu seperti debu-debu yang beterbangan.” Maka salah seorang shahabat bertanya
tentang salah satu sifat mereka. Maka Rasulullah saw menggambarkan, “Mereka adalah saudara-saudara kita.
Mereka sholat malam sebagaimana sholat malam kita. Akan tetapi mereka apabila
dalam keadaan sendiri dan dengan sesuatu yang diharamkan maka mereka
melanggarnya.”(H.R. Ibnu Majah)
8.
Bersabar atas Musibah dan Ujian
Rasulullah saw besabda yang artinya, “Senantiasa ujian dan musibah akan menimpa
seorang mu’min dan mu’minah di dalam dirinya, anaknya, dan juga hartanya hingga
ia bertemu dengan Allah swt sampai ia
tidak memiliki dosa.”(H. R. Tirmidzi)
Di dalam hadits yang lain, Rasulullah saw
bersabda yang artinya, “Ketika
orang-orang yang terkena musibah di dunia mendapatkan pahala pada hari kiamat,
maka orang-orang yang tidak banyak terkena musibah akan berkeinginan seandainya
kulit-kulit mereka digunting di dunia.” (H. R. Tirmidzi)
Yang demikian karena mereka melihat
besarnya pahala orang-orang yang bersabar. Sebagaimana firman Allah swt yang
artinya, “Sesungguhnya akan disempurnakan pahala orang-orang yang
bersabar tanpa batas. “(Q.S. Az Zumar : 10 )
9.
Beramal Sholeh
Beramal sholeh secara Umum berdasarkan
dalil-dalil yang shahih seperti membaca Al Qur’an, berpuasa, dan sebagainya.
Rasulullah saw bersabda yang artinya, “Barangsiapa
yang membaca satu huruf dari kitabullah (Al Qur’an) maka setiap huruf ia akan
mendapatkan satu hasanah. Dan satu hasanah akan dilipatgandakan menjadi 10
hasanah.”(H.R. Tirmidzi)
Di dalam hadits yang lain disebutkan, “Setiap amalan anak Adam 1 hasanah akan
dilipatgandakan menjadi 10 hasanah sampai 700. Kecuali puasa karena
sesungguhnya puasa adalah untuk Allah swt dan Dialah yang akan membalasnya.”(H.
R. Bukhari dan Muslim)
Mintalah senantiasa kepada Allah pertolongan di dalam beramal.
Beramalah dengan sebaik mungkin dan mohonlah kepada Allah agar amalan kita
diterima.
Ketahuilah, bahwa amalan kita hanyalah
sebab dan bukan merupakan pengganti kenikmatan surga dan keselamatan dari
neraka. Seandainya seorang beramal semaksimal mungkin dan sebaik-baiknya selama
hidupnya di dunia maka niscaya tidak akan pernah cukup untuk sekedar membalas
dan mensyukuri atas segala karunia dan nikmat Allah yang telah diberikan
kepadanya di dunia.
Maka, bagaimana dengan kenikmatan akhirat.
Rahmat dan kasih sayang serta anugrah
Allah lah yang lebih kita harapkan. Rasulullah saw bersabda yang artinya, “Amalan seseorang tidaklah memasukkan dia ke
dalam surga,”. Para sahabat bertanya, tidak juga engkau ya Rasulullah?.
Maka Rasulullah saw menjawab, “Tidak juga
saya. Kecuali Allah swt melimpahkan anugerah dan rahmatNya.”(H. R. Bukhari
dan Muslim)
* Diambil
dari Kajian Ust Abdullah Roy di kota Al Madinah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar