Yang dimaksud dengan hisab adalah perhitungan Allah swt mengenai amalan-amalan yang telah dilakukan manusia selama di dunia. Hisab Allah merupakan hisab atau perhitungan yang sangat sempurna keadilannya. Tidak ada kezaliman sedikitpun di dalamnya.
Allah berfirman, “Sesungguhnya
Allah tidak akan menzalimi sedikitpun meskipun sebesar dzarrah sekalipun.”(Q.S.
An-Nisa:40). Dan yang dimaksud dengan dzarrah adalah partikel terkecil dari
suatu benda atau dalam ilmu kimia biasa disebut dengan atom.
Bahkan rahmat, karunia, rezeki, serta anugerah yang
diberikan Allah kepada kita hamba Nya adalah sangat banyak dan tak terhitung.
Seandainya Allah swt mengadzab semua makhluk, maka bukanlah hal itu sebuah
kezaliman dan seandainya Alah merahmati niscaya rahmat Allah swt tentulah lebih
baik dan lebih utama dari pada amalan mereka. (H.R. Abu Daud dan Ibnu Majah)
Yang demikian adalah karena Allah swt merupakan pencipta
mereka, Raja yang memiliki kerajaan, semua makhluk adalah milikNya dan dalam
kerajaanNya, dan Dia melakukan apa saja yang Dia kehendaki di dalam kerajaanNya ini.
Diantara yang menunjukkan keadilan Allah swt adalah
1.
Bahwasanya Allah swt telah memfitrahkan di dalam
hati semua manusia bahwa Allah
swt merupakan Rabb mereka, dan mereka pun mengakui, bahkan sebelum mereka
dilahirkan ke dunia. (Q.S. Al-A’raf : 172)
2.
Bahwasannya adalah bahwa Allah swt telah
mengutus para rasul dan nabi kepada manusia, yang telah mengingatkan mereka,
memberi petunjuk dengan fithrah ini, dan mengajak mereka untuk beriman kepada
hari akhir.
Allah swt berfirman, “Para rasul yang telah datang untuk memberikan kabar gembira dan telah
memberi peringatan supaya tidak ada hujjah bagi manusia setelah kedatangan para
rasul dan sesungguhnya Allah swt adalah Dzat yang Maha Perkasa lagi Maha
Bijaksana.” (Q.S. An-Nisa : 165)
3.
Dan hal ketiga yang menunjukkan keadilan Allah
swt adalah bahwasanya Allah swt telah menciptakan dan memerintahkan para
malaikat untuk mencatat semua amalan manusia.
Allah swt berfirman, “Dan sesungguhnya pada diri kalian ada malaikat-malaikat yang menjaga
dan mengawasi, yang mereka mulia, menulis, mengetahui apa yang kalian
kerjakan.”(Q.S. Al-Infithor : 10-12)
4.
Sedangkan bukti keempat mengenai keadilan Allah
swt adalah bahwasanya kebaikan atau kejelekan sekecil apapun yang disembunyikan
di dalam hati maupun ditampakkan secara zahir, maka mereka semua akan
didatangkan dan diperlihatkan oleh Allah swt.
Tidak ada manusia yang dizalimi
karena kebaikan yang terlupakan atau kejelekan yang tidak dia lakukan. Allah
swt berfirman, “Maka barangsiapa yang
melakukan kebaikan sebesar atom sekalipun maka ia akan mendapat balasan, dan
barangsiapa yang melakukan keburukan sekalipun sekecil atom maka dia akan
melihatnya.” (Q.S. Al-Zalzalah : 7-8)
5.
Diantara keadilan Allah swt ketika hisab adalah
bahwasanya seseorang tidak akan memikul dosa orang lain. Allah swt berfirman, “Dan sebuah jiwa tidak akan menanggung dosa
jiwa yang lain.” (Q.S. Al – An’am : 164)
Kecuali apabila seseorang
mengajak kepada kesesatan maka ia akan menanggung dosa orang-orang yang
mengikutinya dalam kesesatan tersebut.
Rasulullah saw bersabda, “Barangsiapa yang mengajak kepada kesesatan
maka ia akan mendapatkan dosa orang yang mengikutinya, tidak berkurang dari
dosa mereka sedikitpun.”
6.
Hal keenam dari keadilan Allah swt adalah
bahwasanya masing-masing kita akan dipersilahkan sendiri melihat isi
kitab-kitabnya.
Allah swt berfirman, “Dan Kami akan keluarkan baginya pada hari
kiamat sebuah kitab dalam keadaan terbuka. Bacalah kitabmu. Cukuplah dirimu pada
hari ini yang menghisab dirimu sendiri.” (Q.S. Al-Isro : 13-14)
7.
Diantara keadilan Allah swt bahwasanya Allah swt
akan mendatangkan para saksi supaya tidak ada alasan bagi manusia. Didatangkan
para rasul yang bersaksi atas umatnya bahwasanya mereka telah menyampaikan.
Allah swt berfirman, “Maka bagaimana apabila Kami datangkan saksi
dari setiap umat. Dan Kami akan datangkan dirimu sebagai saksi atas mereka.”
Malaikat pun juga akan menjadi
saksi. Allah swt berfirman, “Dan akan
datang setiap jiwa bersamanya malaikat yang menuntun dan malaikat yang menjadi
saksi.” (Q.S. Al-Ahqaf :21)
Bahkan anggota badan dari setiap
diri-diri manusia pun menjadi saksi atas segala amalan yang pernah dilakukan di
dunia.
Allah swt berfirman, “Para hari ini akan Kami tutup mulut-mulut
mereka dan tangan-tangan mereka akan berbicara dengan Kami, dan kaki-kaki
mereka akan menjadi saksi atas apa yang pernah mereka lakukan.” (Q.S.
Yaasiin : 65)
* Diambil dari kajian Ust. Abdullah Roy di kota Al Madinah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar