Hari akhir merupakan hari yang
tidak ada lagi hari setelahnya. Sedangkan makna beriman kepada hari akhir
adalah mengimani atau mempercayai hal-hal yang menyangkut dan berkaitan dengan
hari akhir seperti kematian, nikmat dan azab kubur, fitnah kubur, tanda-tandahari kiamat, kebangkitan dari kematian, dikumpulnya manusia di padang mahsyar,
penimbangan amal, dan sebagainya.
Beriman kepada hari akhir adalah
sesuatu yang sangat penting. Ia merupakan salah satu dari rukun iman sehingga
tidak sempurna iman seseorang sampai ia benar-benar beriman kepada hari akhir.
Hal ini termaktub dalam Qur’an
surah An-Nisa:136 (silahkan dibuka dan dibaca sendiri) dan Hadits Rasulullah riwayat
Muslim, ketika ditanya tentang apa itu iman? Maka Rasulullah menjawab, engkau
beriman kepada Allah, malaikat-malaikatNya, kitab-kitabNya, rasul-rasulNya, dan
hari akhir, dan engkau beriman kepada takdir yang baik maupun yang buruk.
Tidak ada yang mengetahui kepastian
kapan hari kiamat terjadi kecuali Allah swt semata (Qur’an surah Al A’raf: 187).
Malaikat Jibril pernah menjelma menjadi seorang lelaki, mendatangi Rasulullah
dan bertanya tentang kapan terjadinya hari akhir. Rasulullah saw menjawab,
tidaklah yang ditanya lebih mengetahui daripada yang bertanya. Hadits riwayat
Muslim.
Dari sini kita simpulkan, apabila
malaikat Jibril, dzat yang paling dekat dengan Rabbul ‘Alamin dan Rasulullah
saw, manusia yang paling dekat denganNya saja tidak mengetahui kapan hari
kiamat terjadi, apalagi makhluk selain keduanya. Karenanya, yang terpenting
yang dapat kita lakukan adalah beriman kepadanya kemudian mempersiapkan diri
menghadapi tanda-tandanya baik tanda kiamat
kecil maupun besar. Dan berusaha selalu mengikuti petunjuk Rasulullah
saw dalam menghadapi setiap kejadian-kejadian besar tersebut.
* Catatan Kajian dari Halaqoh Beriman kepada Hari Akhir oleh Ust. Abdullah Roy