Setelah manusia bangkit dari
kuburnya, merekapun melihat kedahsyatan hari kiamat dan juga kehancuran alam
semesta. Maka semua manusia menjadi takut karenanya, mereka bergerak tidak
jelas arahnya, seperti laron atau anai-anai yang berhamburan. (QS. Al
Qori’ah:4)
Sungguh pada hari itu keadaan
sangat mencekam dan manusia dilanda ketakutan yang teramat sangat, bahkan
seandainya ada ibu yang sedang menyusui bayinya, niscaya ia akan lupa akan
bayinya, seandainya ada ibu yang sedang mengandung niscaya ia akan segera
melahirkan bayinya, dan seandainya ada anak kecil maka niscaya ia akan menjadi
tua, hal itu menggambarkan betapa dahsyatnya dan betapa manusia berada dalam
keadaan takut yang teramat sangat. Mereka berjalan sempoyongan, layaknya orang
yang sedang mabuk, padahal mereka tidak mabuk. (QS. Al-Hajj:1-2,
Al-Muzzammil:17)
Merekapun bersegera berlarian
meninggalkan orang-orang yang sangat mereka cintai di dunia. Mereka berlari
menjauh dari saudara-saudaranya, dari ibu dan bapaknya, dari istri dan
anak-anaknya, karena masing-masing memikirkan keselamatan diri mereka sendiri.
(QS. Abasa:34-37)
Kemudian setelahnya, terdengarlah
seruan maka semua manusiapun berlarian menuju penyeru tersebut. Allah swt berfirman,
“Pada hari dimana penyeru akan menyeru
kepada sesuatu yang mengerikan. Pandangan-pandangan mereka tertunduk hina,
keluar dari kuburan seperti belalang yang beterbangan. Mereka datang dengan
cepat kepada penyeru tersebut seraya berkata orang-orang kafir, ini adalah hari
yang sangat sulit.” (QS Al-Qomar:6-8)
Sedangkan orang-orang beriman
yang mereka mempercayai kepada hari akhir, mereka takut dengan kedatangan hari
tersebut sehingga mereka menyibukkan diri dengan mengerjakan amalan-amalan
sholeh maka Allah swt memberikan rasa aman di dalam menghadapi hari besar
tersebut. Allah swt berfirman yang artinya, “Mereka tidak ditimpa rasa takut karena kedahsyatan hari kiamat dan
mereka disambut malaikat yang berkata, inilah hari yang dijanjikan untuk
kalian.” (QS Al-Anbiya:103)
* Diambil dari kajian Ust. Abdullah Roy