Kajian 18 : Keluarnya Yajuj dan Majuj



Setelah munculnya Dajjal yang membawa berbagai kerusakan dan fitnah yang dahsyat, kemudian turunnya Nabi Isaas untuk membunuh Dajjal, maka setelahnya keluarlah Yajuj dan Majuj. Yajuj dan majuj adalah nama dua umat manusia keturunan Nabi Adam as. Kedua umat manusia ini sudah ada sejak zaman Nabi Zulkarnain as dan pada masa itu mereka membuat kerusakan di muka bumi.

Dengan izin dan kuasa Allah saw, Nabi Zulkarnain kemudian membuat dinding raksasa yang terbuat dari besi dan tembaga untuk mengurung mereka. Dinding raksasa tersebut akan terus mengurung mereka hingga sampai pada waktu yang telah ditentukan Allah untuk mereka dapat keluar darinya.


Di dalam hadirs yang shahih, Rasulullah saw menyebutkan bahwa Yajuj dan Majuj menggali dinding raksasa tersebut setiap hari dan berusaha untuk keluar darinya. Ketika hampir melihat sinar matahari, sebagian dari mereka berkata, kembalilah kalian dan besok kita akan menggali kembali. Dan mereka tidak mengatakan “in sya Allah” maka Allah swt mengembalikan galian mereka seperti sedia kala seakan-akan mereka belum pernah menggali sama sekali. Demikian setiap hari, sampai waktu yang telah ditentukan oleh Allah saw untuk mereka keluar, maka setelah selesai menggali, sebagian di antara mereka berkata, kembalilah kalian besok in sya Allah kita akan menggali lagi. Maka pada esok harinya mereka kembali dan mendapatkan galian mereka dan akhirnya mereka bisa keluar.  (H.R. Ibnu Majah)

Suatu hari, Rasulullah saw pernah mengabarkan bahwa di zaman beliau, dinding raksasa tersebut telah terbuka sedikit seperti lingkaran yang dibentuk dari ibu jari dan jadi telunjuk. (H.R. Bukhari). Apabila sudah mendekati hari kiamat, maka dinding tersebut akan hancur dan Yajuj Majuj pun akan dapat keluar. (Q.S Al Kahfi : 98-99) Setelah dinding itu hancur, maka mereka dengan sangat cepat akan keluar darinya (Q.S. Al Anbiya : 96)

Allah swt telah menjadikan keluarnya kedua kaum Yajuj dan Majuj yang suka merusak ini sebagai salah satu tanda-tanda hari kiamat. 


Setelah Yajuj dan Majuj berhasil keluar dari dinding yang dibangun Nabi Zulkarnain, maka mereka berbuat kerusakan di bumi dengan kerusakan yang besar. Allah swt kemudian memberi ilham atau wahyu kepada Nabi Isa as, “Sesungguhnya Aku telah mengeluarkan hamba-hambaKu, yaitu Yajuj dan Majuj yang tidak seorang pun dapat melawan mereka. Maka kumpulkan hamba-hambaKu yaitu kaum muslimin ke gunung Tsu.” (H.R. Muslim)

Jumlah kaum Yajuj dan Majuj sangatlah banyak. Dalam sebuah hadits digambarkan, ketika orang-orang yang bagian depan dari rombongan itu melewati sebuah sungai yang penuh dengan air, kemudian darinya mereka mengambil air untuk mereka minum, maka orang-orang yang berada di bagian belakang tidak akan mendapati air di sungai tersebut dikarenakan telah keringnya sungai sehingga mereka mengatakan, “Dahulu di sini ada airnya.” (H.R. Muslim)

Manusia lari dari Yajuj dan Majuj dikarenakan keburukannya yang membawa kerusakan. Kemudian mereka bersembunyi di benteng-benteng. 

Setelah Yajuj dan Majuj berbuat kerusakan di muka bumi, kemudian salah seorang di antara mereka berkata, ‘Kita telah membunuh penduduk bumi, maka marilah kita membunuh penduduk langit.’ Mereka pun kemudian mengarahkan anak panah mereka ke langit. Allah swt kemudian mengembalikan anak-anak panah mereka ke bumi dalam keadaan berlumuran darah. Kemudian merekapun mengatakan, ‘Kita telah mengalahkan penduduk langit.’ Ini adalah hadits shahih yang diriwayatkan oleh Tirmidzi dan Ibnu Majah.

Yajuj dan Majuj mengepung Nabi Isa as dan kaum muslimin di Gunung Tsur. Akhirnya beliau dan kaum muslim berdo’a kepada Allah sehingga Allah swt mengabulkan doanya dengan mengirimkan ulat-ulat yang keluar di leher-leher mereka hingga mereka semua binasa dalam satu waktu. Kemudian turunlah Nabi Isa as dan pengikutnya dari Gunung Tsur, dan mereka mendapati bangkai-bangkai Yajuj dan Majuj yang sangat banyak. Mereka tidak mendapati sejengkal tanah pun kecuali terdapat bangkai Yajuj dan Majuj. Kemudian mereka pun berdoa kepada Allah swt dan meminta agar mereka dibersihkan. Akhirnya Allah swt mengirimkan burung-burung yang membawa bangkai-bangkai Yajuj dan Majuj, kemudian Allah menurunkan hujan yang membersihkan bumi. (H.R. Muslim)

Dalam hadits yang lain yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah, Rasulullah saw bersabda, “Kaum muslimin akan menggunakan bekas anak panah, tameng, dan busur Yajuj dan Majuj sebagai kayu bakar dan baru akan habis setelah 7 tahun.” Ini menunjukkan betapa banyaknya kaum Yajuj dan Majuj, masya Allah.



Active Search Results