Masing-masing kita tidak akan
pernah tahu, kapan, dimana dan bagaimana kematian itu mendatangi kita. Dan
apabila masa kematian itu telah datang, maka sungguh kita tidak akan dapat
mengundurkannya ataupun memajukannya.
Dzikrulmaut atau mengingat
kematian, merupakan hal yang diperintahkan oleh Rasulullah saw. Karena dengan
mengingat mati, diharapkan kita dapat lebih baik akhlaqnya kepada sesama, lebih
khusyuk dalam setiap ibadah, tidak mudah lalai dengan kenikmatan dunia, serta
mudah untuk bersegera melakukan taubat. Rasulullah saw bersabda, “Hendaklah
kalian memperbanyak mengingat sesuatu yang memutus semua kelezatan.” (H.R
Tirmidzi, Nasa’i, Ibnu Majah)
Harapan kita sebagai muslim tentu
adalah kematian khusnul khotimah atau akhir yang baik yaitu meninggal dengan
keadaan taat kepada Allah. Hal ini bisa dilakukan dengan cara berdo’a meminta
kepada Allah agar diberi khusnul khotimah serta berusaha menjaga ketaatan
kepada Allah swt selama hidup kita.
Dalam hadits shahih riwayat
Tirmidzi, Rasulullah saw mengabarkan bahwa, apabila Allah swt menghendaki
kebaikan bagi seorang hamba maka akan diberikan taufiq untuk beramal sholeh
sebelum dia meninggal dunia. Dan diantara amalan sholeh tersebut adalah kalimat
Laa illahailallah.
Rasulullah saw bersabda,
“Barangsiapa ucapan terakhirnya adalah Laa
illahailallah maka ia akan masuk ke dalam surga.”(H.R Abu Daud).
Kebiasaan buruk melakukan
kemaksiatan dan amalan-amalan dosa baik yang dilakukan secara terang-terangan
maupun secara sembunyi tanpa diiringi taubat, maka akan dikhawatirkan akan
menjadi sebab seseorang mendapat su’ul khotimah atau akhir yang buruk.
* Disadur dari kajian Ust. Abdullah Roy
Tidak ada komentar:
Posting Komentar