Kajian 23 : Ditiupnya Sangkakala Pertama



Termasuk beriman kepada hariakhir adalah beriman kepada akan ditiupnya sangkakala. Shahabat pernah bertanya apa itu sangkakala, dan Rasulullah saw pun menjawab, “Tanduk yang ditiup.” (H.R. Abu Daud, Tirmidzi, Nasa’i)


Beberapa ayat dalam Al Qur’an menjelaskan bahwa sangakakala atau tanduk itu akan ditiup dua kali. Q.S. Az Zumar :48. 

Tiupan sangkakala pertama, maka dengannya akan meninggal semua yang ada di langit dan yang ada di bumi, kecuali yang Allah swt kehendaki. Tiupan pertama ini terjadi pada hari Jum’at sebagaimana dijelaskan dalam shahih Muslim. Dalam hadits shahih riwayat Abu Daud, Tirmidzi, dan Nasa’i juga disebutkan bahwa semua  binatang pada setiap hari Jum’at mereka senantiasa memasang telinga antara waktu shubuh sampai terbit matahari karena takut ditiup sangkakala pada hari tersebut.

Apabila terdengar tiupan sangkakala tersebut, maka semuanya akan mencondongkan lehernya, lalu mengangkat kepalanya, dan yang pertama kali mendengar adalah seorang lelaki yang sedang memperbaiki penampungan air untuk minum untanya, maka dia pun mati dan matilah semua manusia. (H.R Muslim)

Waktu tersebut sangat singkat, sehingga seseorang tidak dapat berwasiat dan tidak ada waktu untuk kembali ke keluarganya. Mereka meninggal di tempatnya masing-masing.

“Mereka tidak menunggu selain satu teriakan saja yang akan membinasakan mereka, ketika mereka sedang bertengkar, lalu mereka tidak kuasa membuat satu wasiat pun dan tidak pula dapat kembali ke keluarganya.” (Q.S Yaasiin :49-50)

Rasulullah saw menceritakan, bahwa ada orang yang sempat mengangkat makanan ke mulutnya namun tidak sempat memakannya karena sudah ditiup sangkakala. Meninggallah seluruh manusia dan kerajaan pada hari itu adalah milik Allah swt semata. (H.R. Bukhari)

 Ketahuilah bahwa malaikat yang akan meniup sangkakala sekarang sudah meletakkan sangkakala di mulutnya, mengerutkan dahi, memasang telinganya, menunggu sewaktu-waktu diperintah oleh Allah Azza wajalla (H.R. Tirmidzi)

Rasulullah saw pada saat mengabarkan kabar ini kepada para shahabat, beliau menyuruh seluruh shahabat untuk mengatakan “hasbunallah wa ni’mal wakil allallahi tawakalna”. Cukuplah Allah bagi kita dan Dia adalah sebaik-baik wakil dan hanya kepada Allah kita bertawakal.



* Diambil dari Kajian Ust. Abdullah Roy



 
Active Search Results