Yang pertama adalah taubatan
nasuha. Allah saw, “Wahai orang-orang yang beriman, bertobatlah kalian dengan
sebenar-benar taubat kepada Allah yaitu taubat nasuha. Semoga Allah menghapusdosa-dosa kalian.” (Q.S At Tahriim:8)
Taubat yang nasuha adalah yang
memiliki 3 syarat, yaitu penyesalan yang mendalam, meninggalkan kemaksiatan
tersebut untuk selama-lamanya, dan bertekad kuat untuk tidak melakukannya
kembali di masa yang akan datang.
Apabila kemaksiatan tersebut
berkenaan dengan hak orang lain, maka segeralah menunaikan hak tersebut dan
segera meminta dihalalkan. Apabila hal tersebut berupa harta, maka segera
dikembalikan hartanya dan apabila berupa kehormatan maka segeralah meminta
maaf.
Yang kedua, memperbanyak
maghfiroh dari Allah swt. Memohon maghfiroh ini maknanya adalah memohon kepada
Allah agar ditutupi dosa-dosanya dari manusia sehingga aib dan keburukan kita
tak sampai tersebar dan membuat malu. Dan kedua, makna maghfiroh di sini adalah
memohon agar dosa-dosa dan keburukan kita dihapus oleh Allah swt sehingga kita
dapat selamat dari adzab neraka.
Rasulullah saw besabda, “Demi
Allah, aku beristighfar kepada Allah swt dan bertobat kepadaNya dalam sehari
lebih dari 70 kali.” (H.R Bukhari)
Yang ketiga, adalah beramal
sholeh. Allah swt berfirman, “Sesungguhnya kebaikan-kebaikan itu akan
menghilangkan kejelekan-kejelekan.” (Q.S Huud: 114)
Yang keempat, adalah bersabar
ketika tertimpa musibah. Rasulullah saw bersabda, “Tidak ada sebuah musibah
yang menimpa seorang muslim kecuali Allah swt akan menghapus dengan musibah
tersebut dosa-dosanya. Sampai apabila ia terkena duri.”(H.R Bukhari dan Muslim)
Oleh karena itu, sebagai sorang
muslim, pantang untuk kita berputus asa terhadap sebesar apapun dosa yang sudah
pernah kita lakukan. Allah Maha Penyayang dan Maha Penerima Taubat. Mari kita
tingkatkan amalan-amalan baik kita, semoga dengan itu Allah mengampunidosa-dosa kita dan menutupi keburukan-keburukan kita yang telah lalu.
wallahu'alam.
* Disadur dari kajian Ust. Abdullah Roy
Thankss
BalasHapus