Kajian 51 : Syafaat Bagi Para Pelaku Dosa Besar



Setelah sebagian orang-orang yang beriman selamat melewati neraka, maka Allah swt akan memberikan izin kepada mereka untuk memberikan syafaat kepada saudara-saudara mereka orang-orang beriman yang terjatuh ke dalam neraka. 

Rasulullah saw bersabda, “Ketika orang-orang yang beriman selamat dari neraka, maka demi Dzat yang jiwaku berada di tanganNya, tidak ada yang lebih gigih di dalam memohon kepada Allah hak saudara-saudara mereka yang jatuh ke dalam neraka daripada orang-orang beriman di hari kiamat , mereka berkata Wahai Rabb kami, dahulu saudara-saudara kami sholat bersama kami, berpuasa bersama kami, dan haji bersama kami ” (HR. Bukhari dan Muslim)

Ini menunjukkan keutamaan berteman dengan orang-orang yang shaleh dan melakukan ibadah-ibadah tersebut bersama mereka.

Kemudian Rasulullah saw bersabda, “Maka Allah berkata, Keluarkanlah oleh kalian orang-orang yang kalian kenal. Maka diharamkanlah wajah-wajah mereka atas mereka.”


Maksud dari hadits tersebut adalah bahwasanya wajah-wajah mereka akan dilindungi dari api neraka sehingga dapat dikenali. Merekapun mengeluarkan banyak orang, ada diantaranya yang api neraka sudah membakar sampai pertengahan kedua betisnya, dan ada yang sampai kedua lututnya, kemudian mereka berkata, wahai Rabb kami tidak tersisa seorang pun yang engkau perintahkan untuk kami keluarkan.

Maka Allah swt berkata, kembalilah kalian, barangsiapa yang kalian dapatkan di dalam hatinya kebaikan satu dinar maka keluarkan. Mereka pun kembali mengeluarkan banyak orang. Kemudian mereka berkata, wahai Rabb kami tidak tersisa seorang pun yang engkau perintahkan untuk kami keluarkan.

Maka Allah swt berkata, kembalilah kalian, barangsiapa yang kalian dapatkan di dalam hatinya kebaikan setengah dinar maka keluarkan. Mereka pun kembali mengeluarkan banyak orang. Kemudian mereka berkata, wahai Rabb kami tidak tersisa seorang pun yang engkau perintahkan untuk kami keluarkan.

Maka Allah swt berkata, kembalilah kalian, barangsiapa yang kalian dapatkan memiliki kebaikan satu dzarrah maka keluarkanlah. Mereka pun kembali mengeluarkan banyak orang. Kemudian mereka berkata, wahai Rabb kami tidak tersisa seorang pun yang engkau perintahkan untuk kami keluarkan.

Dan yang dimaksud dengan dzarrah adalah atom yaitu bagian terkecil dari satu unsur yang tidak dapat dibelah lagi. 

Kemudian Rasulullah saw bersabda,
Kemudian mereka berkata, wahai Rabb kami, kami tidak sisakan di dalam neraka seorang pun yang memiliki kebaikan.
Maka Allah swt berkata, Para malaikat telah memberi syafaat. Para nabi telah memberi syafaat, dan orang-orang beriman telah memberi syafaat. Dan tidak tersisa kecuali Dzat yang Paling Penyayang .
Kemudian Allah menggenggam satu genggaman dari neraka, dan mengeluarkan satu kaum yang tidak pernah beramal sedikitpun. Keadaan mereka telah menjadi arang, kemudian mereka dilempar ke dalam sungai yang berada di mulut-mulut surga yang disebut sungai kehidupan. Merekapun tumbuh seperti tumbuhnya benih di dalam lumpur sisa banjir. Maksudnya, akan dengan cepat tumbuh, karena benih yang berada di dalam lumpur sisa banjir akan lebih cepat tumbuh disebabkan leh banyak faktor seperti tanah yang lembut, air yang memadai, dan adanya unsur-unsur yang bermanfaat.

Kemudian Rasulullah saw bersabda,
Apakah kalian pernah melihat benih yang tumbuh dekat dengan batu atau dekat dengan pohon? Bagian yang dekat dengan matahari akan berwarna lebih kuning dan hijau , dan lebih dekat dengan bayangan akan berwarna putih.
Maksud dari hadits tersebut adalah, bagian tubuh yang terbakar api neraka yang lebih dekat dengan surga akan lebih cepat sempurna daripada bagian badan yang lebih dekat dari neraka

Rasulullah saw bersabda,
Kemudian mereka akan keluar seperti mutiara, dan dileher-leher mereka ada khowatim, yang dikenal oleh para penduduk surga.
Sebagian berkata bahwa yang dimaksud dengan khowatiin adalah beberapa barang yang terbuat dari emas yang dikalungkan di leher mereka,

Rasulullah saw bersabda,
Kemudian pintu-pintu surga berkata kepada orang-orang yang telah Allah bebaskan, Allah telah memasukkan mereka ke dalam surga tanpa sebab amalan yang mereka amalkan dan tanpa sebab kebaikan yang mereka lakukan.


Syafaat Bag. 2

Rasulullah saw akan memberikan syafaat kepada umatnya para pelaku dosa besar yang disiksa di dalam neraka.

Di dalam hadits shahih yang diriwayatkan leh Bukhari dan Muslim diceritakan bahwa Rasulullah saw akan meminta izin kepada Allah untuk memberikan syafaat dan beliau saw diizinkan, maka Allah akan mengilhamkan kepada beliau puji-pujian yang sebelumnya tidah diajarkan kepada beliau sebelumnya dan beliau bersujud jatuh maka dikatakan kepada beliau, wahai Muhammad, angkatlah kepalamu dan berkatalah maka akan didengar perkataanmu, mintalah maka kamu akan diberi, berikanlah syafa’at maka akan diterima syafa’atmu. Beliau saw lalu berkata, wahai Rabbku umatku umatku.. Maka dikatakan kepada beliau, pergilah engkau dan keluarkanlah dari neraka orang yang di dalam hatinya ada iman sebesar biji gandum. Kemudian beliau saw pergi dan melaksanakannya. Beliau pun kembali lagi, menyampaikan pujian-pujian dan bersujud, maka dikatakan kepada beliau, wahai Muhammad, angkatlah kepalamu dan berkatalah maka akan didengar perkataanmu, mintalah maka kamu akan diberi, mintalah syafa’at maka akan diterima syafa’atmu. Beliau saw lalu berkata, wahai Rabbku umatku umatku.. Maka dikatakan kepada beliau, pergilah engkau dan keluarkanlah dari neraka orang yang di dalam hatinya ada iman sebesar dzarrah atau biji sawi. Beliau saw pergi dan melaksanakannya. Kemudian keempat kalinya beliau pun kembali lagi, menyampaikan pujian-pujian dan bersujud, maka dikatakan kepada beliau, wahai Muhammad, angkatlah kepalamu dan berkatalah niscaya akan didengar perkataanmu, mintalah niscaya kamu akan diberi, mintalah syafa’at maka akan diterima syafa’atmu. Beliau saw lalu berkata, wahai Rabbku umatku umatku.. Maka dikatakan kepada beliau, pergilah engkau dan keluarkanlah dari neraka orang yang di dalam hatinya ada iman yang lebih kecil lebih kecil dari biji sawi. Kemudian beliau saw pergi dan melaksanakannya. Beliau pun kembali lagi, menyampaikan pujian-pujian dan bersujud, maka dikatakan kepada beliau, wahai Muhammad, angkatlah kepalamu dan berkatalah maka akan didengar perkataanmu, mintalah maka kamu akan diberi, mintalah syafa’at maka akan diterima syafa’atmu. Beliau saw lalu berkata, wahai Rabbku izinkan aku untuk memberikan syafa’at kepada setiap orang yang mengatakan Laaillaha illalah. Maka Allah berkata kepada beliau, Demi keperkasaanKu, kebesaranKu, KeagunganKu dan kemuliaanKu sungguh Aku akan mengeluarkan dari neraka orang yang mengatakan Laaillaha illalah.

Maksudnya adalah, orang yang mengatakan Laaillaha illalah ikhlas dari dalam hatinya, dan tidak membatalkannya dengan kesyirikan.

Di dalam shahih Bukhari disebutkan bahwasanya di antara amalan yang menjadi sebab kita mendapatkan syafa’at di akherat adalah membaca doa setelah mendengar adzan. Dan diantara amalan yang dapat mendatangkan syafa’at di hari kiamat adalah kesabaran atas kesulitan dan kesempitan hidup di kota Madinah kemudian meninggal di dalamnya.

Rasulullah saw bersabda yang artinya, “Tidaklah seseorang bersabar atas kesusahan dan kesempitan hidup di kota Madinah dan meninggal di dalamnya kecuali aku akan menjadi pemberi syafa’at untuknya atau memberi saksi untuknya di hari kiamat apabila ia seorang muslim” (HR.Muslim )

Ada dua golongan yang dari umatku, kata Rasulullah saw, yang tidak mendapatkan syafaat  beliau. Beliau saw bersabda yang artinya, “Dua golongan umatku yang tidak mendapat syafa’atku, pemimpin yang zalim dan setiap orang yang berlebih-lebihan di dalam agama.”(HR. Ath Thabrani )

Kita memohon kepada Allah, semoga Allah swt menerima syafa’at Nabi Muhammad saw untuk kita semua.


Syafaat Bag. 3

Mengenai syafa’at orang beriman, Rasulullah saw bersabda yang artinya, “Sesungguhnya seseorang sungguh akan memberikan syafa’at kepada dua atau tiga orang” (HR. Al Bazzar)

 Para syuhada akan Allah berikan kesempatan untuk memberikan syafaat bagi 70 orang kerabatnya
Orang yang mati syahid akan memberikan syafa’at bagi 70 orang kerabatnya.” (HR. Abu Daud)

Sebuah kebahagiaan yang luar biasa seseorang memberi syafaat kepada orang tua, anak-anak, istri dan saudara-saudaranya di saat mereka sangat membutuhkan.

Ada diantara umat Nabi yang juga diberi kesempatan untuk dapat memberikan syafa’at bagi orang banyak.
Akan masuk surga lebih dari jumlah Bani Tamiim dengan sebab syafa’at satu orang dari umatku. Dikatakan kepada beliau ya Rasulullah apakah satu orang itu adalah selain dirimu? Maka beliau saw menjawa, Ya. Dia adalah orang lain selain diriku” (HR.Tirmidzi )

Bani Tamiim adalah sebuah kabilah yang terkenal besar di zaman Nabi saw.
Semakin besar iman seseorang maka akan semakin besar dia bisa memberi syafaat kepada orang lain. Orang yang suka melaknat orang lain di dunia tidak bisa memberi syafaat di hari kiamat.

Orang-orang yang banyak melaknat tidak akan menjadi saksi dan tidak akan memberi syafaat di hari kiamat” (HR. Muslim)

Anak-anak orang beriman yang meninggal sebelum dewasa akan memberikan syafaat bagi kedua orangtuanya, 
Anak-anak kecil dari orang-orang beriman yang meninggal sebelum dewasa akan menjadi da’amiz surga.” (HR. )

 Arti da’amiz adalan jentik-jentik nyamuk yang senantiasa ada di kolam. Dan maksud dari Rasulullah saw adalah bahwasanya anak-anak kecil tersebut pasti akan masuk surga dan tidak akan meninggalkannya, kemudian beliau saw mengatakan, salah seorang dari mereka akan menemui ayahnya atau kedua orangtuanya kemudian memegang pakaian atau memegang tangannya seperti aku mengambil ujung pakaianmu ini, maka dia tidak akan melepaskan pegangannya sampai Allah memasukkan dia dan kedua orangtuanya ke dalam surga. (HR Muslim)

Ini merupakan sebuah kabar gembira bagi setiap orangtua yang mampu bersabar ketika diuji oleh Allah dengan meninggalnya anak yang belum dewasa.


Puasa dan Al Qur’an akan memberikan Syafa’at

Rasulullah saw bersabda, “Puasa dan Al Qur’an akan memberi syafa’at pada hari kiamat untuk seorang hamba. Puasa berkata, wahai Rabbku aku telah menahannya dari makan dan syahwatnya pada siang hari maka terimalah syafa’atku untuknya. AL Qur’an berkata, wahai Rabbku sesungguhnya aku telah mencegahnya dari tidur pada malam hari maka terimalah syafa’atku untuknya. Maka diterimalah syafa’at keduanya. (HR. Ahmad)

Ini menjelaskan kepada kita bahwasanya menjaga keduanya yaitu melaksanakan puasa karena Allah dan menjaga adab-adabnya dan membaca Al Qur’an karena Allah dan menjaga hak-haknya. Karena mereka akan diizinkan memberikan syafa’at setelah diizinkan oleh Allah swt sebagai bentuk pemuliaan Allah kepada mereka.

Orang-orang yang bertauhid sajalah yang akan mendapatkan syafa’at, adapun orang-orang kafir, orang-orang musyrik, dan orang-orang munafiq tidak akan mendapatkan syafa’at.

Allah swt berfirman yang artinya, “Maka tidak akan bermanfaat bagi mereka syafa’at orang yang memberikan syafa’at.” (QS. Al Mudatsir :48)

Orang-orang yang beriman kepada Nabi, atau malaikat, atau orang-orang shaleh dengan alasan ingin mendapatkan syafa’at mereka justru tidak akan mendapat syafa’at karena mereka telah membatalkan iman mereka dengan menyekutukan Allah swt di dalam beribadah.

Semoga kita terlindung dari perbuatan yang demikian,




* Diambil dari kajian Ust. Abdullah Roy


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Active Search Results