Setelah sebagian orang-orang yang
beriman selamat melewati neraka, maka Allah swt akan memberikan izin kepada
mereka untuk memberikan syafaat kepada saudara-saudara mereka orang-orang
beriman yang terjatuh ke dalam neraka.
Rasulullah saw bersabda, “Ketika orang-orang yang beriman selamat dari
neraka, maka demi Dzat yang jiwaku berada di tanganNya, tidak ada yang lebih
gigih di dalam memohon kepada Allah hak saudara-saudara mereka yang jatuh ke
dalam neraka daripada orang-orang beriman di hari kiamat , mereka berkata Wahai
Rabb kami, dahulu saudara-saudara kami sholat bersama kami, berpuasa bersama
kami, dan haji bersama kami ” (HR. Bukhari dan Muslim)
Ini menunjukkan keutamaan
berteman dengan orang-orang yang shaleh dan melakukan ibadah-ibadah tersebut
bersama mereka.
Kemudian Rasulullah saw bersabda,
“Maka Allah berkata, Keluarkanlah oleh
kalian orang-orang yang kalian kenal. Maka diharamkanlah wajah-wajah mereka
atas mereka.”
Maksud dari hadits tersebut
adalah bahwasanya wajah-wajah mereka akan dilindungi dari api neraka sehingga
dapat dikenali. Merekapun mengeluarkan banyak orang, ada diantaranya yang api
neraka sudah membakar sampai pertengahan kedua betisnya, dan ada yang sampai
kedua lututnya, kemudian mereka berkata, wahai Rabb kami tidak tersisa seorang
pun yang engkau perintahkan untuk kami keluarkan.
Maka Allah swt berkata,
kembalilah kalian, barangsiapa yang kalian dapatkan di dalam hatinya kebaikan
satu dinar maka keluarkan. Mereka pun kembali mengeluarkan banyak orang. Kemudian
mereka berkata, wahai Rabb kami tidak tersisa seorang pun yang engkau
perintahkan untuk kami keluarkan.
Maka Allah swt berkata,
kembalilah kalian, barangsiapa yang kalian dapatkan di dalam hatinya kebaikan
setengah dinar maka keluarkan. Mereka pun kembali mengeluarkan banyak orang.
Kemudian mereka berkata, wahai Rabb kami tidak tersisa seorang pun yang engkau
perintahkan untuk kami keluarkan.
Maka Allah swt berkata,
kembalilah kalian, barangsiapa yang kalian dapatkan memiliki kebaikan satu
dzarrah maka keluarkanlah. Mereka pun kembali mengeluarkan banyak orang.
Kemudian mereka berkata, wahai Rabb kami tidak tersisa seorang pun yang engkau
perintahkan untuk kami keluarkan.
Dan yang dimaksud dengan dzarrah
adalah atom yaitu bagian terkecil dari satu unsur yang tidak dapat dibelah
lagi.
Kemudian Rasulullah saw bersabda,
Kemudian mereka berkata, wahai
Rabb kami, kami tidak sisakan di dalam neraka seorang pun yang memiliki
kebaikan.
Maka Allah swt berkata, Para malaikat telah memberi syafaat. Para
nabi telah memberi syafaat, dan orang-orang beriman telah memberi syafaat. Dan
tidak tersisa kecuali Dzat yang Paling Penyayang .
Kemudian Allah menggenggam satu
genggaman dari neraka, dan mengeluarkan satu kaum yang tidak pernah beramal
sedikitpun. Keadaan mereka telah menjadi arang, kemudian mereka dilempar ke
dalam sungai yang berada di mulut-mulut surga yang disebut sungai kehidupan.
Merekapun tumbuh seperti tumbuhnya benih di dalam lumpur sisa banjir.
Maksudnya, akan dengan cepat tumbuh, karena benih yang berada di dalam lumpur
sisa banjir akan lebih cepat tumbuh disebabkan leh banyak faktor seperti tanah
yang lembut, air yang memadai, dan adanya unsur-unsur yang bermanfaat.
Kemudian Rasulullah saw bersabda,
Apakah kalian pernah melihat
benih yang tumbuh dekat dengan batu atau dekat dengan pohon? Bagian yang dekat
dengan matahari akan berwarna lebih kuning dan hijau , dan lebih dekat dengan
bayangan akan berwarna putih.
Maksud dari hadits tersebut
adalah, bagian tubuh yang terbakar api neraka yang lebih dekat dengan surga
akan lebih cepat sempurna daripada bagian badan yang lebih dekat dari neraka
Rasulullah saw bersabda,
Kemudian mereka akan keluar
seperti mutiara, dan dileher-leher mereka ada khowatim, yang dikenal oleh para
penduduk surga.
Sebagian berkata bahwa yang
dimaksud dengan khowatiin adalah beberapa barang yang terbuat dari emas yang
dikalungkan di leher mereka,
Rasulullah saw bersabda,
Kemudian pintu-pintu surga
berkata kepada orang-orang yang telah Allah bebaskan, Allah telah memasukkan
mereka ke dalam surga tanpa sebab amalan yang mereka amalkan dan tanpa sebab
kebaikan yang mereka lakukan.
Syafaat Bag. 2
Rasulullah saw akan memberikan
syafaat kepada umatnya para pelaku dosa besar yang disiksa di dalam neraka.
Di dalam hadits shahih yang
diriwayatkan leh Bukhari dan Muslim diceritakan bahwa Rasulullah saw akan
meminta izin kepada Allah untuk memberikan syafaat dan beliau saw diizinkan,
maka Allah akan mengilhamkan kepada beliau puji-pujian yang sebelumnya tidah diajarkan
kepada beliau sebelumnya dan beliau bersujud jatuh maka dikatakan kepada
beliau, wahai Muhammad, angkatlah
kepalamu dan berkatalah maka akan didengar perkataanmu, mintalah maka kamu akan
diberi, berikanlah syafa’at maka akan diterima syafa’atmu. Beliau saw lalu
berkata, wahai Rabbku umatku umatku..
Maka dikatakan kepada beliau, pergilah
engkau dan keluarkanlah dari neraka orang yang di dalam hatinya ada iman
sebesar biji gandum. Kemudian beliau saw pergi dan melaksanakannya. Beliau
pun kembali lagi, menyampaikan pujian-pujian dan bersujud, maka dikatakan
kepada beliau, wahai Muhammad, angkatlah
kepalamu dan berkatalah maka akan didengar perkataanmu, mintalah maka kamu akan
diberi, mintalah syafa’at maka akan diterima syafa’atmu. Beliau saw lalu
berkata, wahai Rabbku umatku umatku..
Maka dikatakan kepada beliau, pergilah
engkau dan keluarkanlah dari neraka orang yang di dalam hatinya ada iman
sebesar dzarrah atau biji sawi. Beliau saw pergi dan melaksanakannya. Kemudian
keempat kalinya beliau pun kembali lagi, menyampaikan pujian-pujian dan
bersujud, maka dikatakan kepada beliau, wahai
Muhammad, angkatlah kepalamu dan berkatalah niscaya akan didengar perkataanmu,
mintalah niscaya kamu akan diberi, mintalah syafa’at maka akan diterima
syafa’atmu. Beliau saw lalu berkata, wahai
Rabbku umatku umatku.. Maka dikatakan kepada beliau, pergilah engkau dan keluarkanlah dari neraka orang yang di dalam
hatinya ada iman yang lebih kecil lebih kecil dari biji sawi. Kemudian
beliau saw pergi dan melaksanakannya. Beliau pun kembali lagi, menyampaikan
pujian-pujian dan bersujud, maka dikatakan kepada beliau, wahai Muhammad, angkatlah kepalamu dan berkatalah maka akan didengar
perkataanmu, mintalah maka kamu akan diberi, mintalah syafa’at maka akan
diterima syafa’atmu. Beliau saw lalu berkata, wahai Rabbku izinkan aku untuk memberikan syafa’at kepada setiap orang
yang mengatakan Laaillaha illalah. Maka Allah berkata kepada beliau, Demi keperkasaanKu, kebesaranKu, KeagunganKu
dan kemuliaanKu sungguh Aku akan mengeluarkan dari neraka orang yang mengatakan
Laaillaha illalah.
Maksudnya adalah, orang yang mengatakan Laaillaha illalah ikhlas
dari dalam hatinya, dan tidak
membatalkannya dengan kesyirikan.
Di dalam shahih Bukhari
disebutkan bahwasanya di antara amalan yang menjadi sebab kita mendapatkan
syafa’at di akherat adalah membaca doa setelah mendengar adzan. Dan diantara
amalan yang dapat mendatangkan syafa’at di hari kiamat adalah kesabaran atas
kesulitan dan kesempitan hidup di kota Madinah kemudian meninggal di dalamnya.
Rasulullah saw bersabda yang
artinya, “Tidaklah seseorang bersabar
atas kesusahan dan kesempitan hidup di kota Madinah dan meninggal di dalamnya
kecuali aku akan menjadi pemberi syafa’at untuknya atau memberi saksi untuknya
di hari kiamat apabila ia seorang muslim” (HR.Muslim )
Ada dua golongan yang dari
umatku, kata Rasulullah saw, yang tidak mendapatkan syafaat beliau. Beliau saw bersabda yang artinya, “Dua golongan umatku yang tidak mendapat
syafa’atku, pemimpin yang zalim dan setiap orang yang berlebih-lebihan di dalam
agama.”(HR. Ath Thabrani )
Kita memohon kepada Allah, semoga
Allah swt menerima syafa’at Nabi Muhammad saw untuk kita semua.
Syafaat Bag. 3
Mengenai syafa’at orang beriman,
Rasulullah saw bersabda yang artinya, “Sesungguhnya seseorang sungguh akan
memberikan syafa’at kepada dua atau tiga orang” (HR. Al Bazzar)
Para syuhada akan Allah
berikan kesempatan untuk memberikan syafaat bagi 70 orang kerabatnya
“Orang yang mati syahid akan memberikan syafa’at bagi 70 orang
kerabatnya.” (HR. Abu Daud)
Sebuah kebahagiaan yang luar
biasa seseorang memberi syafaat kepada orang tua, anak-anak, istri dan
saudara-saudaranya di saat mereka sangat membutuhkan.
Ada diantara umat Nabi yang juga
diberi kesempatan untuk dapat memberikan syafa’at bagi orang banyak.
“Akan masuk surga lebih dari jumlah Bani Tamiim dengan sebab syafa’at
satu orang dari umatku. Dikatakan kepada beliau ya Rasulullah apakah satu
orang itu adalah selain dirimu? Maka beliau saw menjawa, Ya. Dia adalah orang lain selain diriku” (HR.Tirmidzi )
Bani Tamiim adalah sebuah kabilah
yang terkenal besar di zaman Nabi saw.
Semakin besar iman seseorang maka
akan semakin besar dia bisa memberi syafaat kepada orang lain. Orang yang suka
melaknat orang lain di dunia tidak bisa memberi syafaat di hari kiamat.
“Orang-orang yang banyak melaknat tidak akan menjadi saksi dan tidak
akan memberi syafaat di hari kiamat” (HR. Muslim)
Anak-anak orang beriman yang
meninggal sebelum dewasa akan memberikan syafaat bagi kedua orangtuanya,
“Anak-anak kecil dari orang-orang beriman yang meninggal sebelum dewasa
akan menjadi da’amiz surga.” (HR. )
Arti da’amiz adalan jentik-jentik
nyamuk yang senantiasa ada di kolam. Dan maksud dari Rasulullah saw adalah
bahwasanya anak-anak kecil tersebut pasti akan masuk surga dan tidak akan
meninggalkannya, kemudian beliau saw mengatakan, salah seorang dari mereka akan
menemui ayahnya atau kedua orangtuanya kemudian memegang pakaian atau memegang
tangannya seperti aku mengambil ujung pakaianmu ini, maka dia tidak akan
melepaskan pegangannya sampai Allah memasukkan dia dan kedua orangtuanya ke
dalam surga. (HR Muslim)
Ini merupakan sebuah kabar
gembira bagi setiap orangtua yang mampu bersabar ketika diuji oleh Allah dengan
meninggalnya anak yang belum dewasa.
Puasa dan Al Qur’an akan memberikan Syafa’at
Rasulullah saw bersabda, “Puasa dan Al Qur’an akan memberi syafa’at
pada hari kiamat untuk seorang hamba. Puasa berkata, wahai Rabbku aku telah
menahannya dari makan dan syahwatnya pada siang hari maka terimalah syafa’atku
untuknya. AL Qur’an berkata, wahai Rabbku sesungguhnya aku telah mencegahnya
dari tidur pada malam hari maka terimalah syafa’atku untuknya. Maka diterimalah
syafa’at keduanya. (HR. Ahmad)
Ini menjelaskan kepada kita
bahwasanya menjaga keduanya yaitu melaksanakan puasa karena Allah dan menjaga
adab-adabnya dan membaca Al Qur’an karena Allah dan menjaga hak-haknya. Karena
mereka akan diizinkan memberikan syafa’at setelah diizinkan oleh Allah swt
sebagai bentuk pemuliaan Allah kepada mereka.
Orang-orang yang bertauhid sajalah
yang akan mendapatkan syafa’at, adapun orang-orang kafir, orang-orang musyrik,
dan orang-orang munafiq tidak akan mendapatkan syafa’at.
Allah swt berfirman yang artinya, “Maka tidak akan bermanfaat bagi mereka syafa’at orang yang memberikan
syafa’at.” (QS. Al Mudatsir :48)
Orang-orang yang beriman kepada
Nabi, atau malaikat, atau orang-orang shaleh dengan alasan ingin mendapatkan
syafa’at mereka justru tidak akan mendapat syafa’at karena mereka telah
membatalkan iman mereka dengan menyekutukan Allah swt di dalam beribadah.
Semoga kita terlindung dari
perbuatan yang demikian,
* Diambil dari kajian Ust. Abdullah Roy
Tidak ada komentar:
Posting Komentar