Kajian 50 : Beberapa Contoh Dosa yang Menjadi Penyebab Orang Jatuh ke Dalam Neraka



Dosa yang dilakukan oleh seorang muslim, apabila Allah swt tidak mengampuninya maka ia akan menjadi sebab jatuhnya seseorang ke dalam neraka. 

Diantara dosa tersebut adalah dosa bid’ah. 

Rasulullah saw bersabda yang artinya, “Dan seburuk-buruk perkara adalah perkara yang diada-adakan. Dan setiap yang diada-adakan adalah bid’ah. Dan setiap bid’ah adalah sesat dan setiap kesesatan adalah di dalam neraka.”(H.R An Nasa’i)

Bid’ah inilah yang sebenarnya telah memecah belah umat Islam. Umat yang dahulunya bersatu di atas Al Qur’an dan Al Hadits di atas satu pemahaman, yaitu pemahaman para shahabat nabi saw, generasi terbaik umat Islam, menjadi berbagai aliran yang banyak. Golongan yang selamat adalah golongan yang tetap berpegang teguh kepada Islam yang murni yang dipahami oleh para shahabat ra.


Rasulullah saw bersabda yang artinya, “Dan akan terpecah belah umatku menjadi 73 golongan. Semuanya masuk ke dalam neraka kecuali satu golongan.” Mereka bertanya, siapakah satu golongan tersebut ya Rasulullah. Beliau saw, “Golongan yang berada di atas jalanku dan jalan para shahabatku.” (HR. Tirmidzi)

Ucapan beliau saw ‘umati’ yaitu umatku tersebut menunjukkan bahwasanya aliran-aliran tersebut tidaklah kafir dengan bid’ah yang mereka lakukan. Dan ucapan beliau saw, semua masuk neraka menunjukkan bahwasanya bid’ah yang mereka lakukan adalah dosa besar yang menyebabkan masuk neraka. Kalau Allah swt menghendaki maka Allah akan mengampuni tanpa diadzab dan kalau Allah menghendaki maka Allah akan mengadzab di neraka sampai waktu yang Allah kehendaki. 

Seorang muslim hendaknya menjauhi aliran-aliran sesat tersebut yang diantara ciri-cirinya mereka tidak kembali pada pemahaman-pemahaman para shahabat di dalam memahami Al Qur’an dan Al Hadits, tidak memiliki perhatian besar terhadap akidah dan tauhid, mendahulukan akal di atas dalil, bersembunyi-sembunyi di dalam beragama, dan ada diantara mereka yang memiliki bai’at khusus kepada pemimpin aliran dan diantara cirinya adalah mencela dan membicarakan kejelekan penguasa.

Tidak berhati-hati di dalam berdalil terhadap hadits-hadits Rasulullah saw, mencukupkan diri dengan Al Qur’an tanpa hadits di dalam berdalil. 

Dan diantara cirinya adalah mereka mudah mengkafirkan orang yang tidak sependapat dengan mereka.
Hendaknya seorang muslim meninggalkan bid’ah meskipun dianggap baik atau hasanah oleh sebagian manusia. Meninggalkan aliran-aliran sesat tersebut dan jangan tertipu dengan pakaian atau jumlah mereka, karena kebenaran tidak diukur dengan perkara-perkara tersebut, namun diukur dengan kesesuaiannya dengan Al Qur’an dan Al Hadits.

Menasehati para pengikut aliran sesuai dengan kemampuan supaya kembali lagi kepada kebenaran dengan cara yang hikmah, merupakan bentuk kecintaan kita kepada sesama saudara seislam.
Dan upaya menyatukan umat di atas kebenaran serta menyelamatakan mereka dari ancaman neraka. 

Dan perlu diketahui bahwasanya meninggalkan aliran-aliran tersebut juga bukan berarti menjauhkan diri dari agama, menjauhi ilmu dan para ulama, kemudian mengikuti syahwat dan hawa nafsunya,  karena seorang muslim dituntut untuk menjauhi fitnah syubhat yaitu kerancuan berfikir dan menjauhi fitnah syahwat.
Semoga Allah swt memberikan hidayah kepada kita semua. 


Beberapa Contoh Dosa yang Menjadi Penyebab Orang Jatuh ke Dalam Neraka Bag. 2

Diantara dosa yang membahayakan seseorang yang beriman dan menjadi penyebab ia jatuh ke dalam neraka ketika melewati shiroth adalah berdusta atas nama Rasulullah saw.

Beliau saw bersabda yang artinya, “Barang siapa yang berdusta atas namaku dengan sengaja maka dia menyiapkan tempatnya di neraka.”(HR. Bukhari dan Muslim)

Hendaknya seseorang bersikap hati-hati di dalam menyampaikan hadits dari Nabi saw, menjauhi hadits-hadits dhoif atau palsu, baik dalam masalah akidah, fadhoil amal, dan masalah yang lain, dan bagi yang tidak mampu menghukumi sendiri sebuah hadits maka hendaknya ia takliq dengan ulama atau ustadz yang dia anggap paling ahli di dalam hadits.

Diantara dosa yang mampu menggelincirkan orang beriman ke dalam neraka adalah dosa lisan dan kemaluan. 

Nabi Muhammad saw pernah ditanya tentang perkara yang banyak memasukkan manusia ke dalam neraka, dan beliau saw mengatakan, “Mulut dan kemaluan”. (HR. Ath Thirmidzi dan Ibnu majah)

Dosa yang biasa dilakukan mulut antaralain adalah berdusta, membicarakan kejelekan orang lain, mengadu domba, berfatwa tanpa ilmu, menuduh tanpa haq, makan dan minum yang haram, dan lain sebagainya.
Sedangkan dosa yang dilakukan kemaluan antara lain berzina, liwath, dan sebagainya.

Dan diantara kedua dosa tersebut adalah sombong. Rasulullah saw bersabda yang artinya, “Tidak akan pernah masuk syurga orang yang di dalam hatinya ada seberat dzarrah pun dari kesombongan.” Seorang lelaki bertanya, Ya Rasulullah sesungguhnya seseorang senang apabila bajunya bagus, sandalnya bagus. Maka beliau saw menjawab, “Sesungguhnya Allah Maha Indah dan mencintai keindahan. Yang dimaksud dengan kesombongan adalah menolak kebenaran dan meremehkan manusia.”(HR. Muslim)

Ucapan beliau saw ‘tidak akan masuk syurga’ adalah ancaman bagi pelakunya bahwasanya dia bukan orang yang pertama-tama masuk syurga dan balasan dia adalah masuk ke dalam neraka terlebih dahulu.

Karenanya, marilah kita belajar menerima kebenaran dari manapun datangnya karena kebenaran hakikatnya adalah datangnya dari Allah swt. Dan janganlah kita meremehkan orang lain karena jabatan, harta, kecantikan, kecerdasan, ataupun ilmu yang kita miliki. Karena Allah swt yang telah memberikan kita kenikmatan-kenikmatan tersebut mampu pula memberikan kepada orang lain kenikmatan yang semisal atau bahkan yang lebih baik.

Semakin seseorang rendah hati karena Allah maka Allah akan semakin mengangkat derajatnya.

Dan diantara dosa yang menjatuhkan manusia beriman ke dalam neraka adalah memakan dan meminum sesuatu yang haram. Sesuai dengan sabda Rasulullah saw yang artinya, “Tidaklah tumbuh daging dari makanan yang haram kecuali neraka yang pantas bagi daging tersebut”(HR. Tirmidzi)

Seorang muslim hendaknya berhati-hati dalam mencari rezeki untuk dirinya sendiri maupun untuk keluarganya. Tidak memakan atau memberi makan kecuali setelah yakin itu halal. Hendaknya ia menjauhkan diri dari riba, memakan harta orang lain tanpa haq, menjauhi suap, menjauhi kecurangan di dalam menimbang, dan segala jenis harta haram lainnya.

Dan salah satu dosa yang dapat memasukkan seseorang ke dalam neraka adalah tidak ikhlas di dalam menuntut imu, maksudnya adalah ilmu agama.

Nabi saw bersabda yang artinya, “Barang siapa yang menuntut ilmu yang sebenarnya digunakan untuk mencari ridho Allah dan dia tidak mencari ilmu tersebut kecuali untuk mencari dunia, maka dia tidak akan mencium bau syurga di hari kiamat. (HR. Abu Daud)

Di dalam hadits yang lain, beliau saw juga mengabarkan bahwasanya, barangsiapa yang menuntut ilmu hanya untuk menyombongkan diri di hadapan para ulama atau untuk mendebat orang-orang bodoh maka ancamannya adalah neraka. (HR. Ibnu Majah)


Beberapa Contoh Dosa yang Menjadi Penyebab Orang Jatuh ke Dalam Neraka Bag. 3

Diantara dosa yang dapat menyebabkan seorang beriman terjatuh ke dalam neraka adalah dosa bunuh diri.
Rasulullah saw yang artinya, “Barangsiapa yang melempar dirinya dari gunung untuk membunuh dirinya, maka dia berada di dalam neraka jahannam. Dilempar di dalamnya dan ia kekal selamanya. Dan barangsiapa meneguk racun untuk membunuh dirinya, maka ia berada di neraka jahannam dan ia akan meletakkan racun di tangannya dan dia akan meneguknya selamanya di dalam neraka. Dan barangsiapa membunuh dirinya dengan besi, maka besi itu akan ada di tangannya, dia menusuk dengan besi tersebut di perutnya di dalam neraka jahannam kekal selamanya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Bunuh diri bukanlah cara untuk lepas dari masalah namun justru akan mendatangkan masalah yang lebih besar dan barangsiapa yang beriman kepada Allah maka Allah swt akan memberikan hidayah di dalam hatinya.

Dosa selanjutnya yang dapat menjatuhkan orang beriman ke dalam neraka adalah membunuh tanpa haq.
Allah swt berfirman yang artinya, “Dan barangsiapa membunuh orang beriman dengan sengaja maka balasannya adalah jahannam dia kekal di dalamnya, Allah akan marah kepadanya, dan melaknatnya dan Allah akan menyiapkan untuknya adzab yang besar.” (QS. An-Nisa:93)

Para ulama menjelaskan bahwasanya yang dimaksud kekal di dalam neraka bagi orang yang membunuh orang beriman tanpa haq atau bunuh diri yaitu pada asalnya inilah balasan bagi orang tersebut. Namun dalil lain mengatakan bahwasanya orang beriman sekecil apapun imannya dan sebesar apapun dosanya dia akan keluar dari neraka baik dengan ampunan Allah maupun dengan syafa’at.

Dan diantara dosa yang mampu menggelincirkan manusia beriman ke dalam neraka adalah dosa memakan riba.

Allah swt berfirman dalam surat Ali Imron 130-131 yang artinya, “Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kalian memakan riba dengan berlipat ganda, dan bertaqwalah kalian kepada Allah supaya kalian beruntung. Dan takutlah kalian kepada api neraka yang disediakan untuk orang-orang kafir.”

Dan betapa banyaknya praktek riba di zaman sekarang. Seseorang yang akan menjalankan sebuah transaksi hendaknya mengetahui ilmunya dan janganlah ia menganggap mudah perkara ini. Dan barangsiapa meninggalkan sesuatu karena Allah maka Allah akan mengganti dengan yang lebih baik.

Dosa berbahaya selanjutnya yang mampu membawa seseorang ke dasar jahannam adalah dosa menggambar makhluk yang bernyawa.

Rasulullah saw yang artinya, “Sesungguhnya orang yang paling keras adzabnya di sisi Allah pada hari kiamat adalah para penggambar.” (HR. Bukhari dan Muslim). Dan maksud dari penggambar di sini adalah penggambar makhluk bernyawa, masuk di dalamnya adalah pembuat patung makhluk bernyawa, pelukis makhluk yang bernyawa.

Banyak para ulama yang memasukkan gambar fotografi di dalam larangan ini. Tidak diperbolehkan kecuali karena darurat seperti untuk surat-surat penting, dan sebagainya.

Perbedaan pendapat para ulama dan banyaknya orang yang melakukan hal ini janganlah menjadi alasan bagi seseorang untuk bermudah-mudahan di dalam gambar fotografi ini.

Dosa besar selanjutnya yang mampu mengantar pelakunya jatuh ke dalam neraka adalah para wanita yang berpakaian namun telanjang.

Rasulullah saw bersabda yang artinya, “Dua golongan dari penduduk neraka yang aku belum pernah melihat mereka: sebuah gaun yang memiliki cambuk seperti ekor sapi mereka gunakan untuk memukul manusia. Dan wanita-wanita berpakaian tetapi telanjang, berjalan lenggak lenggok, kepala mereka seperti punuk onta yang miring. Mereka tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium bau surga padahal bau surga bisa dicium dari jarak perjalanan sekian dan sekian.”

Dan berpakaian tapi telanjang dapat dimaknai menutup aurat pada sebagiannya dan membukanya pada sebagian yang lain untuk menampakkan keindahan, atau memakai pakaian namun tidak sempurna, seperti memakai pakaian yang berbahan kain tipis sehingga bagian tubuhnya terlihat menonjol atau membentuk badan.

Seorang muslimah hendaknya bersungguh-sungguh dalam menjaga hijabnya dan ikhlas karena Allah. Semoga kesabaran seorang muslimah atas rasa gerah, risih, dan ribet yang mungkin dirasakan oleh sebagian muslimah, dan juga kesabaran di dalam menghadapi gunjingan orang lain menjadi sebab selamatnya dia dari ancaman neraka.


Beberapa Contoh Dosa yang Menjadi Penyebab Orang Jatuh ke Dalam Neraka Bag. 4

Selanjutnya dosa yang dapat menjatuhkan manusia ke dalam neraka adalah dosa wanita yang tidak bersyukur kepada suaminya. Rasulullah saw bersabda, “Diperlihatkan kepadaku bahwa sebagian besar penduduk neraka adalah wanita. Mereka telah ingkar.” Ditanyakan kepada beliau saw, apakah mereka ingkar kepada Allah? Maka Rasulullah saw menjawab, “Mereka ingkar kepada suami-suami mereka. Mengingkari kebaikan-kebaikan mereka. Seandainya engkau berbuat baik kepada salah seorang dengan diantara mereka sekian lama kemudian mereka melihat darimu sesuatu yang tidak membuat mereka senang, wanita tersebut akan berkata, aku tidak melihat kebaikan sedikitpun darimu.”

Seorang wanita yang sholehah hendaknya bersyukur kepada Allah kemudian bersyukur kepada suaminya, karena dengan sebabnya Allah swt menjaga dia sebagai seorang istri, menutupi kekurangannya, menunaikan hajatnya, dan sebagainya.

Dan secara umum, bersyukur kepada orang lain yang pernah berbuat baik kepada kita, diperintahkan di dalam agama Islam, apabila ia tidak bisa membalas kebaikannya maka hendaknya ia mendoakan dengan kebaikan, baik di hadapan orang tersebut maupun dibelakangnya.

Rasulullah saw bersabda, ”Barangsiapa berbuat baik kepada kalian maka balaslah. Kalau kalian tidak menemukan sesuatu untuk membalasnya maka doakanlah dengan kebaikan sampai kalian merasa sudah membalas kebaikannya.”(HR. Abu Daud dan AnNasai)

Dan diantara dosa berbahaya yang dapat menjatuhkan ke dalam neraka ketika melewati shiroth adalah tiga dosa yang tercantum dalam sabda Nabi saw, hadits hasan yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad, tiga orang yang Allah swt haramkan masuk surga: pecandu khamr, anak yang durhaka, dan dhayyuts yaitu laki-laki yang membiarkan kejelekan di dalam keluarganya. 

Seorang kepala keluarga yang membiarkan kemaksiatan di dalam keluarganya dan memfasilitasinya diancam dengan sabda Rasulullah saw ini. Seorang kepala keluarga hendaknya dituntut untuk bersikap tegas dan lembut dengan keluarganya. Rasa sayang bukan berarti harus menuruti dan memberi segala yang diminta, mendidik mereka agar taat kepada Allah swt tanpa kekerasan. Istri dan anak adalah ujian dan titipan Allah swt. Kewajiban kita adalah mengerahkan tenaga semaksimal mungkin untuk menjaga diri dan keluarga kita dari neraka dan hidayah hanyalah di tangan Allah semata.

Dosa selanjutnya yang mampu mengantarkan pelakunya ke pintu neraka adalah durhaka kepada kedua orangtua. Dan bentuk durhaka kepada orangtua adalah menyakiti mereka dengan sikap, lisan, dan perbuatan. Seorang muslim diperintahkan untuk berlemah lembut kepada orang tua, merendahkan diri di hadapan mereka, dan menaati perintah mereka selama tidak melanggar perintah syariat.

Dan diantara bentuk bakti yang paling berharga kepada orang tua kita adalah mengeluarkan mereka dari kegelapan kesyirikan, kebid’ahan menuju cahaya tauhid, sunnah dan ketaatan kepada Allah swt.

Dosa selanjutnya yang juga berbahaya adalah dosa seorang pejabat yang menipu bawahan atau rakyatnya.
Rasulullah saw bersabda, “Tidaklah seorang hamba Allah berikan jabatan kemudian mati dalam keadaan menipu bawahan atau rakyatnya kecuali Allah akan mengharamkan ia masuk ke dalam surga.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Diantara perbuatan menipu bawahan atau rakyatnya adalah tidak menasehari mereka untuk keselamatan dunia dan akherat mereka, tidak memenuhi hak-hak mereka, tidak berbuat adil di antara mereka, dan sebagainya.

Sedangkan maksud ‘diharamkan masuk surga’ adalah bahwa pelakunya tidak dapat masuk surga secara langsung, namun dia berhak untuk diadzab di dalam neraka terlebih dahulu apabila Allah swt menghendaki.
Inilah beberapa contoh dosa-dosa besar yang dapat memasukkan para pelakunya ke dalam neraka jahannam. Para ulama telah mengarang sebuah kitab khusus tentang dosa-dosa besar yang dapat kita perlajari sehingga kita dapat menjauhi dan menghindari perbuatan-perbuatan buruk tersebut.

Keyakinan ahlussunah, bahwasanya orang beriman yang menjadi pelaku dosa besar adalah berada di bawah kehendak Allah swt. Apabila Allah menghendaki, maka Allah akan mengampuni, namun apabila Allah menghendaki maka Allah tidak akan mengampuni dan akan mengazabnya terlebih dahulu sebelum dimasukkan ke dalam surga.

Sedangkan adzab neraka, meski bagi orang beriman pelaku dosa besar tidak selamanya mereka rasakan namun hal itu bukan sesuatu yang ringan. Satu menit dibakar dengan api dunia adalah perkara yang berat, maka bagaimana apabila dibakar dengan api neraka yang jauh lebih panas dan dalam waktu yang lama.
Rasulullah saw bersabda,”Api kalian adalah satu bagian dari tujuh puluh bagian api neraka.”
(HR. Bukhari dan Muslim)

Kesabaran di dalam melawan hawa nafsu di dunia bagi seorang muslim jauh lebih ringan dan lebih mudah daripada kesabaran dalam menghadapi kesulitan dan adzab di akherat.
Semoga Allah swt melindungi kita dan keluarga kita dari api neraka.



* Diambil dari kajian Ust. Abdullah Roy


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Active Search Results