Kajian 55 : Al Jannah atau Surga dan Kenikmatannya




Al jannah secara bahasa artinya adalah kebun. Dan al jannah secara syari’at diartikan negeri di akhirat yang penuh dengan kenikmatan yang Allah sediakan bagi orang-orang yang bertaqwa. Kenikmatan yang ada di dalamnya adalah kenikmatan-kenikmatan besar yang tidak terbetik di hati manusia, bagaimanapun besar kenikmatan di dunia maka tidak akan dapat menyamai kenikmatan di dalam surga. Dan bagaimanapun kita berusaha mengkhayal sebuah kenikmatan maka tidak setara dengan kenikmatan di dalam surga.

Allah swt berfirman yang artinya, “Maka sebuah jiwa tidak akan dapat mengetahui apa yang tersimpan untuknya berupa kenikmatan yang menyejukkan mata sebagai balasan atas apa yang sudah mereka amalkan.“ (QS. As Sajdah:17)

Rasulullah saw bersabda yang artinya, “Allah ta’ala berkata, Aku siapkan bagi hambaKu yang sholeh kenikmatan yang tidak pernah dilihat oleh mata dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan tidak pernah terbetik di dalam hati manusia.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Allah swt sudah mengabarkan kepada kita sebagian dari kenikmatan surga, nama-nama kenikmatan yang Allah kabarkan di dalam surga sama dengan nama-nama kenikmatan yang ada di dunia, namun memiliki sifat di dunia. Rumah di surga berbeda dengan rumah di dunia meskipun namanya sama-sama rumah. Demikian pula buah-buahan di surga lebih nikmat daripada buah-buahan di dunia, meski sama namanya.


Allah swt berfirman yang artinya, “Setiap kali mereka diberi buah-buahan dari surga mereka berkata, inilah rezeki yang telah diberikan kepada kami dahulu di dunia. Mereka diberi buah-buahan yang serupa.” (QS. Al Baqarah:25) Ada yang mengatakan serupa bentuk, warna dan namanya, namun berbeda rasa dan kelezatannya.

Orang yang masuk ke dalam surga dan merasakan sedikit kenikmatan surga akan merasa bahwa dia tidak pernah susah di dunia.

Rasulullah saw bersabda, “Akan didatangkan salah satu penduduk surga yang paling susah di dunia kemudian dicelupkan sekali celupan di dalam surga kemudian ditanya, wahai anak Adam pernahkan engkau merasa kesusahan? Pernahkah engkau tertimpa kesusahan? Dia menjawab, tidak pernah demi Allah, wahai Rabbku tidak pernah aku sengsara dan tidak pernah aku melihat kesusahan” (HR. Muslim)

Dan diantara kesempurnaan kenikmatan surga, adalah apa yang kita inginkan akan diberi oleh Allah swt. Allah swt berfirman yang artinya, “Bagi merekalah apa yang mereka inginkan di dalam surga. Mereka kekal di dalamnya.” (QS. Al Furqon:16)

Oleh karena itu, di antara nama-nama surga adalah jannatul na’im yaitu jannah yang penuh dengan kenikmatan (QS. Luqman :8)

Dan diantara nama-nama surga adalah darrussalam yang artinya negeri yang selamat, maksudnya selamat dari kekurangan dan kejelekan. (Al An’am:127)

Dan diantara nama-nama surga adalah maqam amiin yang artinya tempat tinggal yang aman, yaitu aman dari segala musibah dan kejelekan. (Ad-Dukhan :51)

Dan diantara nama-nama surga adalah darul muqomah yang artinya adalah negeri yang terus-menerus ditempati. (QS. Fathir:25)

Demikianlah kesempurnaan kenikmatan di dalam surga. Negeri yang penuh dengan kenikmatan, selamat dari semua kekurangan, aman dari semua musibah, kekal selama-lamanya.


Surga dan Kenikmatannya 2

Luas surga adalah seluas langit dan bumi. Allah swt berfirman yang artinya, “Dan hendaklah kalian berlomba-lomba untuk mendapatkan ampunan dari Rabb kalian, dan berlomba-lomba untuk mendapatkan surga yang luasnya seluas langit dan bumi.” (QS. Ali Imron:133)

Para penduduk surga akan mendapatkan rumah-rumah yang mewah. Dan surat Az-Zumar ayat 20 Allah swt berfirman yang artinya, “Akan tetapi orang-orang yang bertaqwa kepada Allah, bagi mereka kamar-kamar di dalam surga yang di atasnya ada kamar-kamar yang dibangun.”

Rasulullah saw telah mengabarkan tentang bangunan-bangunan dan kamar di surga. Ketika beliau saw ditanya oleh para shahabat tentang bangunan di surga, Beliau saw bersabda, “Batu bata dari perak, dan batu bata dari emas. Lumpurnya berbau wangi dan harum, kerikilnya dari mutiara dan batu mulia, tanahnya elok seperti warna zahfaran.”

Di dalam sebuah hadits Rasulullah saw juga mengabarkan bahwasanya orang yang sholat 12 raka’at setiap hari akan dibangunkan rumah di surga, hadits riwayat Muslim. Dan maksud dari 12 raka’at adalah sholat rawatib yang terdiri dari 4 raka’at sebelum dhuhur, 2 raka’at setelah dhuhur, 2 raka’at setelah magrib, 2 raka’at setelah isya, dan 2 raka’at sebelum shubuh.

Di dalam surga juga ada kemah. Rasulullah saw bersabda yang artinya, “Kemah di dalam surga terbuat dari mutiara-mutiara yang berongga dalamnya. Tinggi kemah di dalam surga setinggi 30 mil ke atas,”(HR. Bukhari)

Allah swt mengabarkan bahwasanya surga mengalir di bawahnya sungai-sungai. (QS Al Baqarah:25)
Dalam ayat yang lain, Allah swt juga mengabarkan bahwasanya di dalam surga ada sungai dari air yang tidak akan payau, ada sungai-sungai dari susu yang tidak akan berubah rasanya, ada sungai-sungai dari khamr yang lezat bagi orang-orang yang meminumnya, dan ada sungai-sungai yang terbuat dari madu yang tersaring dan lagi bersih. (QS. Muhammad : 15)

Dan diantara sungai-sungai di dalam surga adalah sungai Al Kautsar, sebuah sungai yang Allah swt ciptakan untuk Rasulullah saw. Allah swt berfirman yang artinya, “Sungguh, Kami telah memberi wahai Muhammad, al kautsar.” (QS. Al Kautsar:1)

Di dalam surga juga ada mata air-mata air yang mengalir. Allah swt berfirman yang artinya, “Sesungguhnya orang-orang yang bertaqwa berada di dalam kebun-kebun dan mata air-mata air yang mengalir.”(QS. Adz-Dzariyat:15)

Dan diantara nama mata air surga adalah salsabil (QS. Al Insan:18)

Di dalam surga juga ada pohon-pohon. Rasulullah saw menyebutkan di dalam hadits, “Sesungguhnya di dalam surga ada sebuah pohon yang apabila seorang pengendara mengikuti bayangannya, yaitu bayangan pohon tersebut niscaya seratus tahun dia tidak akan selesai.” (HR. Bukhari)

Dan diantara pohon surga adalah sidratul muntaha. (QS. An-Najm:14). Adapun bau wanginya, Rasulullah saw telah mengabarkan di dalam sebuah hadits shahih yang artinya, “Sungguh bau wangi surga tercium dari jarak perjalanan 70 tahun.” (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah)


Jannah dan Kenikmatannya 3

Di antara makanan penduduk surga adalah daging burung dan buah-buahan surga. Mereka akan meminum arak surga yang tidak akan memabukkan dan tidak membuat pening kepala. Allah swt berfirman yang artinya, “Mereka akan dikelilingi oleh anak-anak muda yang tetap muda dengan membawa gelas, ceret, sloki atau piala yang berisi arak yang diambil dari mata air yang mengalir. Mereka tidak akan pening karenanya dan tidak akan pula mabuk. Dan buah-buahan dari apa yang mereka pilih dan daging burung dari apa yang mereka inginkan.”(QS. Al Waqi’ah:17-21)

Rasulullah saw bersabda di dalam hadits hasan yang artinya, “Di dalam surga ada burung yang lehernya seperti leher onta yang memakannya lebih baik daripadanya.” (HR. Tirmidzi) 

Makanan pertama penduduk surga adalah tambahan hati ikan paus (HR. Bukhari). Maksudnya sepotong daging yang menggantung pada hati ikan paus dan dia adalah bagian yang paling lezat dari daging dan hati ikan paus. Di dalam sebuah hadits diceritakan bahwasanya beliau saw ditanya oleh seorang ulama Yahudi, apa yang mereka makan setelah itu? Beliau saw berkata, “Akan disembelih untuk mereka sapi jantan dari surga yang akan dimakan oleh semua penduduk surga.” Ulama Yahudi itu pun bertanya kembali, apa yang mereka minum setelahnya? Beliau saw berkata, “Mereka meminum dari mata air yang surga yang bernama salsabil.” (HR Imam Muslim)

Para penduduk surga, mereka makan bukan karena lapar dan mereka minum bukan karena haus dan mereka tidak mengeluarkan kotoran. Rasulullah saw bersabda yang artinya, “Sesungguhnya penduduk surga makan dan minum dan tidak meludah dan tidak buang air kecil, tidak membuang air besar dan tidak membuang ingus. Mereka bertanya, lalu kemana makanannya? Beliau saw menjawab, menjadi sendawa dan keringat, seperti keringat minyak kesturi.” (HR Muslim)

Bejana-bejana mereka seperti piring, cangkir, mangkuk, dan teko terbuat dari emas-emas dan perak. Rasulullah saw bersabda, “Dua surga terbuat dari perak dan bejana-bejana keduanya dan apa-apa yang ada di dalam keduanya. Dan dua surga terbuat dari emas, bejana-bejana keduanya dan apa-apa yang ada di dalam keduanya” (HR. Bukhari dan Muslim)

Pakaian penduduk surga terbuat dari sutera, memakai perhiasan yang terbuat dari emas, perak, dan mutiara. Allah swt berfirman yang artinya, “Mereka diberi perhiasan yang terbuat dari emas dan berhiaskan mutiara dan pakaian mereka dari sutra.”(QS. Al Hajj:23)

Allah swt juga berfirman, “Mereka akan memakai pakaian dalam dari sutra halus berwarna hijau dan akan memakai pakaian luar dari sutra tebal dan dihiasi dengan perhiasan dari perak dan Rabb kalian memberi minum kepada mereka dengan air yang sangat bersih.”(QS. Al Insan:21)

Mereka akan bersandar di atas permadani-permadani yang dalamnya terbuat dari sutra tebal (QS. Ar Rahman:24)

Dan penduduk surga akan bersandar di atas sofa yang tersusun. (QS. Ath Thur:20)

Para penduduk surga akan saling bertemu dan bertegur sapa. Allah swt berfirman yang artinya, “Dan mereka akan saling berhadapan dan saling bertanya, mereka berkata sesungguhnya dahulu kita di dunia sewaktu berada di tengah-tengah keluarga kita, kita merasa takut dengan adzab maka Allah memberi karunia kepada kita dan memelihara kita dari adzab neraka. sesungguhnya kita dahulu menyembahNya sejak dahulu dan Dialah Maha Melimpahkan Kebaikan dan Maha Penyayang.”(QS.Ath-Thur:25-28)


Surga dan Kenikmatannya 4

Para penduduk surga akan masuk ke dalam surga seperti manusia yang berumur 33 tahun. Di dalam hadits hasan Rasulullah saw bersabda yang artinya, “Penduduk surga akan masuk ke dalam surga dalam keadaan kulit tidak berambut, tidak berjenggot, bercelak matanya, seperti manusia yang berusia 30 atau 33 tahun” (HR. Tirmidzi) Tiga puluh atau tigapuluh tiga tahun adalah keraguan dari perawi. 

Dan di dalam hadits lain juga disebutkan bahwasanya penduduk surga akan masuk ke dalam surga dalam keadaan kulit yang berwarna putih, berumur 33 tahun, dengan tinggi 60 hasta. 1 hasta antara siku sampai ujung jari. (HR. Abu Hurairah)

Allah swt akan menikahkan para laki-laki penduduk surga dengan bidadari-bidadari  yang sempurna kecantikannya. Allah berfirman yang artinya, “Dan Kami akan menikahkan mereka dengan bidadari-bidadari.”(QS. Ath-Thur:20) Dan yang dimaksud dengan khuur di dalam ayat ini adalah wanita-wanita yang putih matanya sangat putih dan bagian hitam matanya sangat hitam, dan ‘iin adalah wanita-wanita yang lebar matanya. Allah swt menyebutkan bahwasanya para bidadari-bidadari surga itu besar payudaranya, dan sebaya umurnya (QS. An Naba:33)

Bidadari-bidadari tersebut diciptakan oleh Allah swt secara langsung dalam keadaan perawan dan penuh rasa cinta kepada suaminya. (QS. Al Waqi’ah:35-37)

Wajah mereka sangat cantik, seperti mutiara yang tersimpan yang tidak berubah warnanya. (QS. Al Waqi’ah:23)

Dan ada di antara mereka yang seperti batu mulia, mereka menjaga pandangan mata mereka hanya untuk suaminya. (QS. Ar-Rahman:56-58)

Mereka tidak penah haid dan bersih dari segala kotoran. (QS. Al Baqarah:25)

Rasulullah saw menyebutkan bahwasanya seandainya salah seorang bidadari surga muncul dan melihat ke bumi niscaya ia akan menyinari antara bumi dan surga dan niscaya akan memenuhi antara surga dan bumi dengan bau wangi. Dan sungguh khimar atau kerudung salah seorang bidadari lebih baik daripada dunia seisinya. (HR. Bukhari)

Para  bidadari tersebut akan cemburu apabila suaminya di dunia disakiti oleh istrinya yang ada di dunia (HR. Bukhari dan Ibnu Majah)

Para lelaki penduduk surga akan diberi kekuatan seratus kali lipat dalam makan, minum, syahwat, dan mendatangi istrinya. (HR. Ath Thabrani)

Istri di dunia akan menjadi istri di akhirat apabila istri tersebut beriman. Allah swt berfirman yang artinya, “Surga-surga yang akan mereka masuk ke dalamnya, dan juga orang-orang yang sholeh dari bapak-bapak mereka, istri-istri mereka, dan keturunan-keturunan mereka” (QS. Ar Ra’ad:23)

Para penduduk surga tersebut akan dilayani oleh anak-anak muda yang Allah swt ciptakan di dalam surga. Anak-anak muda tersebut sangat indah dipandang dan banyak, seperti mutiara-mutiara yang bertebaran. (QS. Al Waqiah:17 dan Al Insan:19)


Al Jannah dan Kenikmatannya 5

Sebagian besar penduduk surga adalah orang-orang lemah. Rasulullah saw bersabda yang artinya, “Maka sebagian besar orang yang memasukinya adalah orang-orang miskin.”(HR. Bukhari dan Muslim).

Rasulullah saw telah mengabarkan beberapa nama penduduk surga di antaranya adalah Abu Bakar, Umar, Ali, dan Utsman ra. (HR. Tirmidzi)

Kenikmatan yang paling besar bagi para penduduk surga di atas semua kenikmatan surga yang telah mereka rasakan adalah memandang wajah Allah Yang Mulia. Rasulullah saw bersabda, “Apabila penduduk surga masuk ke dalam surga maka Allah Tabaroka wata’ala berkata, maukah Aku tambah kenikmatan kepada kalian? Mereka berkata, bukankah Engkau telah memutihkan wajah-wajah kami, bukankah Engkau telah memasukkan kami ke dalam surga? Dan menyelamatkan kami dari neraka? Maka Allah pun menyingkap hijab maka mereka tidak diberi sesuatu yang lebih mereka cintai daripada melihat kepada Rabb mereka Azza wa Jalla.”(HR. Muslim)

Allah swt berfirman yang artinya, “Bagi orang-orang yang berbuat baik adalah surga dan tambahan.”(QS. Yunus:26) Tambahan di dalam ayat di atas maksudnya adalah memandang wajah Allah, sebagaimana tafsir para shahabat seperti Abu Bakar, Abu Musa Al asy’ari

Para penduduk surga akan merasa sangat berbahagia dan wajah mereka berseri-seri ketika mereka melihat Allah Azza wa Jalla, Dzat yang mereka imani dan mereka sembah selama di dunia, padahal mereka tidak pernah sama sekali melihatnya selama di dunia. Mereka ta’ati perintahNya, mereka jauhi laranganNya, mereka benarkan kabar-kabarNya, bersabar atas segala ujian dariNya, mereka baca dan dengarkan firman-firman Nya, mereka ikuti nabiNya, menyeru kepada jalanNya, dan merindukan pertemuan denganNya meskipun dengan segala kekurangan yang mereka miliki.

Allah swt berfirman yang artinya, “Wajah-wajah pada hari itu berseri-seri memandang kepada Rabb mereka.”(QS. Al Qiyamah:22-23)

Saudaraku, jalan menuju surga adalah jalan yang penuh dengan rintangan. Tidak sampai kesana kecuali orang yang bersabar. Ada perintah yang harus dikerjakan, ada larangan yang harus kita jauhi, ada ujian yang kita harus sabar dalam menghadapinya. Rasulullah saw bersabda yang artinya, “Surga dikelilingi perkara-perkara yang dibenci dan neraka dikelilingi oleh perkara-perkara yang menyenangkan.” (HR. Muslim)

Kesenangan dunia adalah kesenangan yang sangat sedikit, sangat sebentar, dan banyak kekurangan. Sedangkan kesenangan akhirat adalah kesenangan yang banyak, kekal selamanya, dan tidak ada sedikitpun kekurangannya.

Allah swt berfirman yang artinya, “Akan tetapi kalian mendahulukan kehidupan dunia padahal akhirat lebih baik dan lebih kekal.” (QS. Al A’la:16-17)

Dan Allah swt berfirman yang artinya, “Ketahuilah bahwasanya kehidupan dunia hanyalah permainan, sesuatu yang melalaikan, perhiasan, saling berbangga di antara kalian, saling memperbanyak harta, dan juga anak-anak seperti hujan yang tanamannya mengagumkan para petani kemudian tanaman itu menjadi kering, dan kalian melihat tanaman itu warnanya menjadi kuning dan kemudian hancur. Dan di akhirat ada adzab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhoanNya, dan kehidupan dunia tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu.” (QS. Al Hadiid:20)

Untuk mendapatkan surga bukan berarti seseorang harus meninggalkan seluruh kesenangan dunia. Allah swt menciptakan dunia dan kenikmatan yang ada di dalamnya supaya manusia dapat manfaatkan dengan baik untuk mencari ridho Allah dan surgaNya.

Orang yang tercela adalah orang yang menjadikan kebahagiaan dunia sebagai tujuan dan melupakan kebahagiaan akhirat.



* Diambil dari Kajian Ust. Abdullah Roy di Kota Al Madinah



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Active Search Results