Dalam hadits riwayat Muslim
disebutkan, bahwa Dajjal akan tinggal di bumi selama 40 hari. 1 hari pertama
seperti setahun, 1 hari kedua seperti sebulan, 1 hari ketiga seperti seminggu,
dan hari-hari selanjutnya seperti hari-hari biasa. Maka dapat kita simpulkan
bahwa Dajjal akan berjalan di atas bumi selama kurang lebih 1 tahun 2,5 bulan.
Dalam ‘Armagedon, Peperangan Akhir Zaman” Wisnu Sasongko mengkompromikan antara hadist tentang masa Dajjal yang satu hari pertamanya bagai satu tahun dengan mengkaitkan peristiwa Ad-Dukhan (asap) yang akan muncul. Peristiwa Dukkhan yang akan muncul di akhir zaman disebabkan oleh tabrakan meteor menghantam bumi sehingga menimbulkan asap yang mengenai semua manusia. Peristiwa asap (kabut) itulah yang menyebabkan matahari tertutup sehingga terhalang sinarnya di bumi, dan ini terus berlangsung selama satu tahun. Oleh karena itu Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam tetap memerintahkan agar manusia mengerjakan shalat berdasarkan hitungan waktu (jarak) bukan dengan bilangan satu hari tersebut. Wallahu a’lam bish showab.
Namun Pendapat tersebut perlu dipertimbangkan sebab ada riwayat yang menjelaskan bahwa Dajjal mampu menahan perputaran matahari. Hal itu sebagaimana yang disebutkan dalam riwayat Imam Al-Hakim dan Nu’aim bin Hammad dalam Al-Fitan
Pada suatu pagi, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa
Salam menyebut Dajjal, beliau melirihkan suara dan mengeraskannya hingga kami
mengiranya berada disekelompok pohon kurma. Kami pergi meninggalkan Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wa Salam lalu kami kembali lagi, beliau mengetahui hal itu
pada kami lalu beliau bertanya: “Kenapa kalian?”
Kami menjawab: wahai
Rasulullah, Tuan menyebut Dajjal pada suatu pagi, Tuan melirihkan dan
mengeraskan suara hingga kami mengiranya ada disekelompok pohon kurma,
Beliau
bersabda: “Selain Dajjal yang lebih aku khawatirkan pada kalian, bila ia muncul
dan aku berada ditengah-tengah kalian, aku akan mengalahkannya, bukan kalian
dan bila ia muncul dan aku sudah tidak ada ditengah-tengah kalian, maka setiap
orang adalah pembela dirinya sendiri dan Allah adalah penggantiku atas setiap
muslim, ia adalah pemuda ikal, matanya menonjol, mirip ‘Abdu Al ‘Uzza bin Qathan.
Siapa pun diantara kalian yang melihatnya hendaklah membaca permulaan surat Al
Kahfi, ia muncul diantara Syam dan ‘Irak lalu banyak membuat kerusakan dikanan
dan dikiri, wahai hamba-hamba Allah, teguhlah kalian.”
Kami bertanya: Berapa
lama ia tinggal di bumi?
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam menjawab:
“Empat puluh hari, satu hari seperti setahun, satu hari seperti sebulan, satu
hari seperti satu pekan dan hari-hari lainnya seperti hari-hari kalian.”
Kami
bertanya: Wahai Rasulullah, bagaimana menurut Tuan tentang satu hari yang
seperti satu tahun, cukupkah bagi kami shalat sehari?
Rasulullah shallallahu
‘alaihi wasallam menjawab: “Tidak, tapi perkirakanlah ukurannya.”
Kami
bertanya: Wahai Rasulullah, bagaimana kecepatannya di bumi?
Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wa Salam menjawab: Seperti hujan yang diakhiri angin. Ia mendatangi
kaum dan menyeru mereka, mereka menerimanya, ia memerintahkan langit agar
menurunkan hujan, langit lalu menurunkan hujan, ia memerintahkan bumi agar
mengeluarkan tumbuh-tumbuhan, bumi lalu mengeluarkan tumbuh-tumbuhan lalu
binatang ternak mereka pergi dengan punuk yang panjang, lambung yang lebar dan
kantong susu yang berisi lalu kehancuran datang lalu ia berkata padanya:
‘Keluarkan harta simpananmu.’ Lalu harta simpanannya mengikutinya seperti
lebah-lebah jantan. Kemudian ia memanggil seorang pemuda belia, ia menebasnya
dengan pedang lalu memutusnya menjadi dua bagian lalu memanggilnya, ia datang
memanggut-manggutkan wajahnya seraya tertawa, saat ia seperti itu, tiba-tiba
‘Isa putra Maryam turun di sebelah timur Damaskus di menara putih dengan
mengenakan dua baju berwantek za’faran seraya meletakkan kedua tangannya diatas
sayap dua malaikat, bila ia menundukkan kepala, air menetas dan bila ia
mengangkat kepala keringat bercucuran seperti mutiara, tidaklah orang kafir
mencium bau dirinya kecuali mati dan bau nafasnya sejauh matanya memandang. Isa
mencari Dajjal hingga menemuinya di pintu Ludd lalu membunuhnya. Setelah itu
Isa putra Maryam mendatangi suatu kaum yang dijaga oleh Allah dari Dajjal. Ia
mengusap wajah-wajah mereka dan menceritakan tingkatan-tingkatan mereka
disurga. Saat mereka seperti itu, Allah mewahyukan padanya: ‘Sesungguhnya Aku
telah mengeluarkan hamba-hambaKu, tidak ada yang bisa memerangi mereka, karena
itu giringlah hamba-hambaKu ke Thur. Lalu Allah mengirim Ya’juj dan Ma’juj,
‘Dari segala penjuru mereka datang dengan cepat.’ (Al Anbiyaa`: 96)
(Bersambung)