SAAT ajal
menjemput, tak ada yang bisa menyangkalnya, tak ada yag bisa mengelak. Dunia
ini hanya sementara, tempat yang abadi itu ada setelah kematian. Seelok apapun
seseorang, sekaya apapun seseorang maka tetap yang akan membawa dan menemani
dia kealam kubur adalah sahabat setianya, yakni amal perbuatan ia selama di
dunia
Namun,
tahukah saudara ketika keluarga telah meninggalkan pekuburan, dan ketika malam
tiba, bagaimanakah suasana malam pertama di alam kubur? Bagaimana kedahsyatan
siksaannya? Dosa-dosa apakah yang menyebabkan siksa kubur? Bagaimana kaedah
menjemput kematian terindah?
“Setiap yang
bernyawa pasti merasakan mati, Wahai jiwa yang tenang, Pulanglah ke hadirat Tuhan
mu dengan gembira dan diridhai, masuklah dalam jemaah hamba-hamba-Ku, dan masuk
pula dalam syurga-Ku”
Pada hari
itu ia begitu bahagia, menikmati indahnya alam ciptaan Allah, bersama anak dan
keluarga, penuh keceriaan, hidup dalam kesenangan dan kehidupan yang terjamin,
tertawa melihat telatah anak-anaknya, demikian pula dia ditertawakan oleh
anak-anaknya, lalu tiba-tiba ia didatangi oleh suatu malam, malam disaat dia
dijemput oleh kematiannya.
Sakaratul Maut
“Dan datanglah
sakaratul maut dengan sebenar-benarnya. Itulah yang kamu selalu lari dari
padanya. Dan ditiuplah sangkakala. Itulah hari terlaksananya ancaman. Dan
datanglah setiap diri bersama dengan dia seorang malaikat penggiring dan
seorang malaikat penyaksi. Sesungguhnya kamu berada dalam keadaan lalai dari
hal ini, maka Kami singkapkan daripadamu tutup yang menutupi matamu, maka
penglihatanmu pada hari itu amat tajam.” (Qaf: 19-22).
Malam itulah
malam pertama ia berada dalam alam kubur, sendiri dikecam oleh kesunyian, tanpa
anak dan isteri/suami juga sahabat karib yang ada hanyalah amal inilah malam
pertama anak kita menjadi yatim, dan isteri/suami kita menjadi janda/duda malam
pertama yang menggusur dari tempat tidur yang empuk menuju dinginnya tanah
berselimutkan kafan, inilah malam yang mengusir kita dari rumah mewah dan
megah.. menempati liang lahat yang gelap dan sempit.
Kemarin
malam kita masih berpesta, makan dan minum bersama sahabat karib, tiba-tiba
kita masuk pada malam pertama dimana kita menjadi santapan cacing tanah dan
serangga, pada malam ini kita baru sadar.. Ternyata, harta, keluarga, pekerjaan
yang keras kita mencarinya sampai lalai dari mengingati Allah, tidak sedikitpun
daripada semua itu menemani dan membela kita.
Allah SWT
berfirman, “Bermegah-megahan telah melalaikan kamu, sampai kamu masuk ke dalam
kubur, janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui akibat perbuatanmu”
(At-Takatsur: 1-3)
Inilah malam
episode pertama dari alam akhirat, kuburan boleh menjadi taman syurga,
sebaliknya ia boleh menjadi satu lubang dari lubang-lubang neraka. Inilah
kematian datang dengan tiba-tiba. Ia datang tepat pada waktunya, tidak lambat
dan tidak cepat meregut dengan paksa, melenyapkan segala nikmat dunia. Tidak
pernah menilai kita tua atau muda, kaya atau miskin, sehat atau sakit ia datang
untuk mengeluarkan manusia dari alam kehidupan yang selama ini kita jalani..
ketahuilah rumah yang kukuh dan megah tidak akan mampu membentengi datangnya
sang pencabut nyawa.
Banyaknya
uang di bank tidak mampu memberi rasuah kepada Malaikat untuk undurkan waktu
kematiannya, inilah realita kematian, sudah siapkah kita menghadapi malam
pertamanya. Bukankah Rasulullah Saw ada bersabda “ Orang yang bijak adalah yang
sentiasa mengingati mati di antara kamu.” Marilah kita siapkan bekal untuk
menjadi penyinar di alam kubur nanti. Demi Allah, tiada yang sanggup
menerangkannya melainkan dengan iman dan amal yang soleh..
Metode Menjemput Kematian
“Kematian
adalah nasehat terbaik dan guru kehidupan, sedikit saja kita lengah dari
memikirkan kematian, maka kita akan kehilangan guru terbaik dalam kehidupan”
Sesungguhnya
manusia telah memilih bagaimana akhir hidupnya. Dan pilihan itu ada pada
bagaimana ia menjalani kehidupannya. Sebagaimana ia menjalani kehidupannya
seperti itulah berakhirnya kematiannya. Karena sesungguhnya dengan menjalani
kehidupan berarti kita sedang menuju kepada kematian kita.
Pernahkah
kita mendengar berita tentang seorang pezina mati di kamar hotel di atas perut
pasangan zinanya. Seorang rentenir mati ketika menagih riba. Dan para penjudi
mati diatas meja judinya. Begitu juga kita pernah mendengar seorang ahli ibadah
mati di atas tikar sajadahnya.
Alangkah
malangnya, saat ajal tiba kita masih berlumur dosa berbalut nista. Inilah malam
pertama kita di alam kubur. Sendiri, dicekam sunyi sepi gelap yang tidak pernah
terbayang. Hilanglah sudah semua gemerlapnya dunia. Rumah dengan jerih payah
bertahun-tahun telah kita bangun. Istri/suami dan pengabdiannya yang begitu
tulus. Anak, yang padanya darah daging kita. Orang tua yang titisan kasih sayangnya..
mengalir di tubuh kita. Dan pekerjaan, yang mati-matian kita habiskan waktu
untuknya. Mobil mewah yang selalu menjadi kebanggaan. Tapi kini semua itu telah
pergi. Masa pun telah tiada. Yang tersisa hanya dosa yang terus terbayang.
Teringat
akan Istri/suami yang sentiasa dinafikan hak-haknya. Anak, yang telah kita kotori
tubuhnya dari nafkah yang haram. Orang tua, yang di sisa hidupnya belum sempat
dibahagiakan. Sahabat karib, yang meminta bantuan kita biarkan. Dan
kawan-kawan, yang telah banyak kita kecewakan.
Fase-Fase Alam Kubur
Kesempitan
kubur, pertanyaan malaikat, azab atau nikmat kubur, ditempatkannya ruh dan
kebangkitan.
Alam kubur
adalah alam perantaraan kehidupan dunia dan akhirat yang dimulai setelah
kematian dan berakhir selepas kebangkitan. Selama masa ini, seorang yang
beriman merasa bahagia sementara orang kafir merasa sengsara.
Orang yang
sudah mati akan dihimpit dalam kubur. Siapa pun ia, kafir atau muslim akan
merasakan himpitan kubur. Bedanya penyimpitan yang dirasakan seorang mukmin
tidak berlaku selamanya, tidak seperti orang kafir yang akan berterusan
himpitan kuburnya sampai hancur tulang-tulangnya.
Sebagaimana
sabda Rasulullah saw: “Sesungguhnya kubur itu memiliki himpitan, seandainya ada
orang yang selamat darinya, maka selamatlah Sa’ad Bin Mu’adz.” Sa’ad Bin Mu’adz
akan mengalami himpitan kubur, padahal ia adalah seorang pemimpin penuh
kemuliaan, kematiannya menggoncangkan ‘Arasy, dibukakan baginya pintu-pintu
langit, Kasyahidannya disaksikan oleh 70 ribu malaikat.
Hadis yang
diriwayatkan oleh Nasa’I dari Rasulullah SAW: “Kematiannya menggoncangkan
‘Arasy, dibukakan baginya pintu-pintu langit, pintu yang banyak, Kesyahidannya
disaksikan oleh 70 ribu malaikat, maka sungguh ia mengalami himpitan kubur,
kemudian Allah melapangkannya.”
Apabila
Sa’ad Bin Mu’adz seorang pemimpin yang besar, hamba Alah yang soleh dan
mendapatkan mati Syahid mengalami himpitan kubur. bagaimana dengan kita..?
Allahuakhbar. Ya Allah Terimalah taubat-ku. selamatkanlah aku dari azab kubur.
Terdengarlah
seruan dari langit, “Benar.. Hambaku, hamparkan baginya tikar dari syurga, lalu
angin dan wangi syurga datang kepadanya kemudian kubur diluaskan seluas mata
memandang, seorang yang rupawan datang menemaninya, yang tiada lain itulah amal
solehnya, ” (Hadis riwayat Ahmad, Abu Daud, Hakim dan Baihaqi).
Terdengarlah
suara penyeru dari langit. Hambaku ini seorang pendusta. Hamparkan padanya
tikar dari api neraka, bukakan baginya pintu neraka, panas dan keringnya neraka
mendatanginya. Kubur disempitkan sampai pecah tulang-tulangnya. seorang
berwajah buruk berpakaian buruk dan berbau busuk datang kepadanya. Yang tiada
lain itulah amal buruknya.
Tragedi. Siksa Kubur
“Aisyah Ra
bertanya tentang azab kubur, Rasulullah SAW menjawab: Ya, azab kubur pasti
ada.” (HR. Bukhari – Dalam Kitab Al-Janaiz).
“Aisyah Ra
meriwayatkan bahawa Rasulullah SAW berdoa dalam solatnya, “Ya Allah, aku
berlindung kepada-Mu dari azab kubur.” (HR. Mutafaqun Alaih).
“Ketika
orang-orang yang durhaka kepada Allah tidak mampu menjawab pertanyaan malaikat,
lalu ia dipukul mukanya dengan besi hingga ia menjerit dengan teriakan yang
sangat keras didengar oleh semua makhluk Allah, kecuali Jin dan Manusia,” (HR.
Bukhari dan Muslim).
Saatnya kita
menyaksikan kejadian nyata tentang siksa kubur yang berlaku di Jazirah Arab.
Seorang pemuda yang dikeluarkan dari kuburnya setelah beberapa jam dia
dikuburkan. Akibat mengalami azab kubur, pemuda tersebut telah berubah wajah
dan jasadnya. Pemuda tersebut merupakan remaja muslim yang meninggal pada usia
18 tahun. Seorang pemuda yang rusak akhlak dan agamanya dan sering melalaikan
solat. Hampir tiga (3) jam pemuda tersebut dikuburkan, pihak keluarga meminta
kubur tersebut digali semula untuk keperluan tertentu.
Dan apa yang
terjadi selepas mayat tersebut dikeluarkan. Pandangan yang sangat mengerikan.
Rambut yang hitam menjadi putih. Dari mulut dan hidung keluar darah yang masih
merah pekat seperti baru mengalami siksaan kubur yang sangat keras seperti ada
yang memukul di bagian belakang kepalanya. Matanya terbuka dan wajahnya
terlihat penuh ketakutan dan membeku.
Suara
jeritan jutaan manusia di alam bumi yang lain di sebuah lubang galian yang
berada di daerah Siberia. Dr. Azzacove bersama kumpulannya telah melakukan
sebuah kajian tentang pergerakan perut bumi di daerah Siberia, Rusia. kemudian
mereka memasang alat pembesar suara supersensitive untuk mendengar suara
pergerakan perut bumi. Sebuah penemuan yang sangat mengejutkan, ketika mesin
penggali sampai pada salah satu perut/kulit bumi. dari ruang/alam bumi yang
lain, terdengar suara manusia berteriak sangat keras dalam kesakitan. bahkan
suara jeritan itu jumlahnya bukan seorang tetapi ribuan bahkan jutaan orang.
sebagai seorang muslim kita tidak akan ragu lagi bahwa suara tersebut adalah
suara manusia yang sedang disiksa di alam kubur.
Sebab-Sebab Siksa Kubur
Ibnu Qoyyim
Rahimahullah, dalam kitab Ar-Ruh menyebutkan ada beberapa dosa dan maksiat yang
dapat menyebabkan kita disiksa di alam kubur, diantaranya :
1. Melalaikan
Solat
2. Membaca
al-Quran kemudian melupakannya
3. Tidak
bersuci setelah membuang hadas kecil
4. Berkata
bohong
5. Tidak
membayar zakat
6. Corak
kehidupan yang berlebih-lebihan
7. Memakan
riba
8. Rasuah
9. Memfitnah
sesama saudara muslim
10. Khianat
terhadap amanah
11. Enggan
menolong sesama muslim
12. Meminum
arak
13. Berzina
14. Membunuh
“Wahai anak
Adam. Sesungguhnya apa yang kau minta dari-Ku. dan yang kau harapkan dari-Ku.
Ampunan-Ku bagimu yang meminta dan tidak bagi yang enggan.”
“Wahai anak
Adam. Meskipun dosamu sepenuh petala langit. kemudian engkau meminta ampun
pada-Ku. Ampunan-Ku bagimu dan tidak bagi yang enggan.”
“Wahai anak
Adam. Seandainya kau datang pada–Ku dengan kesalahan seluas bumi. kemudian
engkau datang kepada-Ku. dan tidak berbuat syirik pada-Ku dengan sesuatu pun.
Sungguh Aku akan berikan kepadamu ampunan.”
Ya Allah.
terimalah taubatku. Ya Allah. terimalah taubatku. Ya Allah. terimalah taubatku.
Alangkah
bahagianya. seandainya maut menjemput kita sedang berurai air mata merasakan
manisnya iman dalam sujud penghambaan. rindu akan perjumpaan dengan-Nya.
Alangkah
indahnya air mata yang selalu berlinang dari munajat seorang anak soleh kepada
Allah. Merindukan kemuliaan dan keselamatan bagi kedua orang tuanya. taburan
doanya menjadi cahaya yang menerangi dari gelapnya alam kubur.
Doa-doanya
menghantar kepulangan orang tuanya pada Allah dalam Husnul Khatimah. rintihan
dan munajatnya menjadi benteng yang kukuh sebagai penghalang dari azab dan
siksa kubur. Doa yang tiada terputus mengalir dari ketulusan dan keheningan
hati agar orang tuanya dalam kasih sayang Allah.
[ Diambil dari islampos ]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar