Kajian 35 : Keadilan Allah SWT Ketika Hisab



Yang dimaksud dengan hisab adalah perhitungan Allah swt mengenai amalan-amalan yang telah dilakukan manusia selama di dunia. Hisab Allah merupakan hisab atau perhitungan yang sangat sempurna keadilannya. Tidak ada kezaliman sedikitpun di dalamnya.


Allah berfirman, “Sesungguhnya Allah tidak akan menzalimi sedikitpun meskipun sebesar dzarrah sekalipun.”(Q.S. An-Nisa:40). Dan yang dimaksud dengan dzarrah adalah partikel terkecil dari suatu benda atau dalam ilmu kimia biasa disebut dengan atom. 

Bahkan rahmat, karunia, rezeki, serta anugerah yang diberikan Allah kepada kita hamba Nya adalah sangat banyak dan tak terhitung. Seandainya Allah swt mengadzab semua makhluk, maka bukanlah hal itu sebuah kezaliman dan seandainya Alah merahmati niscaya rahmat Allah swt tentulah lebih baik dan lebih utama dari pada amalan mereka. (H.R. Abu Daud dan Ibnu Majah)

Yang demikian adalah karena Allah swt merupakan pencipta mereka, Raja yang memiliki kerajaan, semua makhluk adalah milikNya dan dalam kerajaanNya, dan Dia melakukan apa saja yang Dia kehendaki  di dalam kerajaanNya ini.

Diantara yang menunjukkan keadilan Allah swt adalah

1.       Bahwasanya Allah swt telah memfitrahkan di dalam hati semua manusia bahwa                Allah swt merupakan Rabb mereka, dan mereka pun mengakui, bahkan sebelum mereka dilahirkan ke dunia. (Q.S. Al-A’raf : 172)

2.       Bahwasannya adalah bahwa Allah swt telah mengutus para rasul dan nabi kepada manusia, yang telah mengingatkan mereka, memberi petunjuk dengan fithrah ini, dan mengajak mereka untuk beriman kepada hari akhir.

Allah swt berfirman, “Para rasul yang telah datang untuk memberikan kabar gembira dan telah memberi peringatan supaya tidak ada hujjah bagi manusia setelah kedatangan para rasul dan sesungguhnya Allah swt adalah Dzat yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (Q.S. An-Nisa :  165)

3.       Dan hal ketiga yang menunjukkan keadilan Allah swt adalah bahwasanya Allah swt telah menciptakan dan memerintahkan para malaikat untuk mencatat semua amalan manusia.
Allah swt berfirman, “Dan sesungguhnya pada diri kalian ada malaikat-malaikat yang menjaga dan mengawasi, yang mereka mulia, menulis, mengetahui apa yang kalian kerjakan.”(Q.S. Al-Infithor : 10-12)

4.       Sedangkan bukti keempat mengenai keadilan Allah swt adalah bahwasanya kebaikan atau kejelekan sekecil apapun yang disembunyikan di dalam hati maupun ditampakkan secara zahir, maka mereka semua akan didatangkan dan diperlihatkan oleh Allah swt.
Tidak ada manusia yang dizalimi karena kebaikan yang terlupakan atau kejelekan yang tidak dia lakukan. Allah swt berfirman, “Maka barangsiapa yang melakukan kebaikan sebesar atom sekalipun maka ia akan mendapat balasan, dan barangsiapa yang melakukan keburukan sekalipun sekecil atom maka dia akan melihatnya.” (Q.S. Al-Zalzalah : 7-8)

5.       Diantara keadilan Allah swt ketika hisab adalah bahwasanya seseorang tidak akan memikul dosa orang lain. Allah swt berfirman, “Dan sebuah jiwa tidak akan menanggung dosa jiwa yang lain.” (Q.S. Al – An’am : 164)
Kecuali apabila seseorang mengajak kepada kesesatan maka ia akan menanggung dosa orang-orang yang mengikutinya dalam kesesatan tersebut.
Rasulullah saw bersabda, “Barangsiapa yang mengajak kepada kesesatan maka ia akan mendapatkan dosa orang yang mengikutinya, tidak berkurang dari dosa mereka sedikitpun.”

6.       Hal keenam dari keadilan Allah swt adalah bahwasanya masing-masing kita akan dipersilahkan sendiri melihat isi kitab-kitabnya.
Allah swt berfirman, “Dan Kami akan keluarkan baginya pada hari kiamat sebuah kitab dalam keadaan terbuka. Bacalah kitabmu. Cukuplah dirimu pada hari ini yang menghisab dirimu sendiri.” (Q.S. Al-Isro : 13-14)

7.       Diantara keadilan Allah swt bahwasanya Allah swt akan mendatangkan para saksi supaya tidak ada alasan bagi manusia. Didatangkan para rasul yang bersaksi atas umatnya bahwasanya mereka telah menyampaikan.
Allah swt berfirman, “Maka bagaimana apabila Kami datangkan saksi dari setiap umat. Dan Kami akan datangkan dirimu sebagai saksi atas mereka.”
Malaikat pun juga akan menjadi saksi. Allah swt berfirman, “Dan akan datang setiap jiwa bersamanya malaikat yang menuntun dan malaikat yang menjadi saksi.” (Q.S. Al-Ahqaf :21)
Bahkan anggota badan dari setiap diri-diri manusia pun menjadi saksi atas segala amalan yang pernah dilakukan di dunia.
Allah swt berfirman, “Para hari ini akan Kami tutup mulut-mulut mereka dan tangan-tangan mereka akan berbicara dengan Kami, dan kaki-kaki mereka akan menjadi saksi atas apa yang pernah mereka lakukan.” (Q.S. Yaasiin : 65)



* Diambil dari kajian Ust. Abdullah Roy di kota Al Madinah


 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Active Search Results