Setelah Nabi Muhammad saw diizinkan untuk memberikan syafa’at, dan diterimanya syafa’atnya oleh Allah, maka Allah swt akan datang untuk memberi keputusan dan menghisab amalan-amalan manusia di padang mahsyar.
Allah akan datang dengan cara
sesuai dengan keagungan Allah swt dan tidak ada yang mengetahui bagaimananya
kecuali Allah. Kewajiban kita adalah beriman bahwasanya Allah akan datang,
tidak boleh kita ingkari, tidak boleh kita serupakan datangnya Allah swt dengan
datangnya makhluk dan tidak boleh kita takwil dengan mengatakannya bahwasanya
yang datang adalah perintahNya atau urusanNya atau dengan keputusanNya.
Langit akan pecah dengan awan
putih wallahu’alam dengan hakikatnya. Akan diturunkan para malaikat dan mereka
akan datang dengan bershaf-shaf. (QS. Al Fajr:22)
Allah swt berfirman, “Dan hari dimana langit akan pecah dengan
awan putih dan akan diturunkan para malaikat” (QS. Al Furqon : 25)
Ketika Allah swt datang,
bersinarlah bumi dengan cahaya Allah dan didatangkan para nabi dan para
malaikat yang bertugas mencatat amalan, baik amalan baik maupun amalan buruk
dan mereka akan dijadikan saksi dan akan diputuskan diantara mereka dengan haq.
Dan mereka tidak akan merasa dizalimi.
(QS. Az-Zumar:69)
Allah swt berfirman, “Hari dimana Kami akan menggulung langit
seperti menggulung lembaran-lembaran kertas.” (QS. Al Anbiya : 104)
Allah akan menggenggam bumi dan
melipat langit dengan tangan kanannya kemudian berkata, “Aku adalah raja, dimana raja-raja bumi?”. Suara Allah swt didengar
oleh seluruh penduduk mahsyar hingga paling jauh. (HR. Bukhari)
Dialah Allah swt, yaitu Raja yang
Menguasai Hari Pembalasan.
* Diambil dari kajian Ust. Abdullah Roy
Tidak ada komentar:
Posting Komentar