Kajian 36 : Memperbanyak Al Hasanah (Kebaikan) dan Menghilangkan As sayyi’ah (dosa)



Sebagai umat Rasulullah yang beriman kepada hari akhir dan beriman bahwasanya kelak kita akan dihisab, maka hendaklah kita selalu memohon rahmatNya, kemudian mencari ilmu supaya memiliki al hasanah sebanyak mungkin dan menghilangkan dosa sebisa mungkin..


Diantaranya adalah :
1.       Menjaga Tauhid
Ini merupakan al hasanah atau kebaikan yang paling besar dan merupakan pondasi bagi  al hasanah yang lain dan menjadi sebab diampuninya dosa seseorang.

2.       Mencari Amalan yang Paling Afdhol
Melakukan amalan yang paling afdhol dapat mendatangkan al hasanah yang banyak, karena kita sangat butuh dengan al hasanah yang banyak sementara waktu untuk mendapatkannya adalah sangat terbatas.

Amalan yang paling afdhol setelah menjalankan lima rukun islam dan kewajiban-kewajiban agama yang lain ada 3, yaitu menuntut ilmu agama, jihad fii sabilillah, dan dzikrullah yang dilakukan dengan khusyuk di sebagian besar waktunya.

Amalan yang wajib lebih adhol dan lebih besar kebaikannya daripada amalan yang sunnah. Amalan yang wajib ‘ain yaitu yang wajib untuk semuanya lebih afdhol daripada amalan wajib fardhu kifayah, yaitu amalan yang apabila dilakukan oleh sebagian maka akan gugur kewajiban atas yang lain.

Kewajiban atas hak Allah lebih afdhol daripada kewajiban atas hak makhluk.
Amalan yang yang paling afdhol adalah amalan yang ikhlas dan mengikuti tuntunan Rasulullah saw.
Amalan sedikit yang dilaksanakan tanpa memberatkan diri, dan dilakukan secara konsisten maka akan lebih lebih afdhol daripada amalan yang banyak tapi terputus dan tidak dilakukan secara terus menerus.

Rasulullah saw bersabda, “Amalan yang paling dicintai Allah swt adalah amalan yang dilakukan terus menerus meskipun sedikit.” (H.R. Bukhari dan Muslim)

Terkadang sebuah amalan menjadi afdhol bagi sebagian namun belum tentu afdhol bagi yang lain.
Amalan yang manfaatnya sampai kepada yang lain maka lebih menjadi amalan yang lebih afdhol daripada amalan yang manfaatnya  hanya untuk dirinya sendiri.

Contohnya, seperti shodaqoh dan berdakwah.
Rasulullah saw bersabda, “Barangsiapa yang mengajak kepada petunjuk maka ia mendapatkan pahala orang yang mengikutinya, dan tidak dikurangi dari pahala mereka sedikitpun.” (H.R. Muslim )
Amalan yang dikerjakan di waktu yang mulia lebih afdhol daripada di waktu lain, misalnya amalan yang dikerjakan pada waktu bulan Ramadhan atau 10 hari pertama di bulan Dzulhijjah.
Sebagian amalan lebih afdhol dikerjakan di tempat tertentu, seperti sholat di masjidi Haram, masjid Nabawi, dan masjid Al Aqsa.

3.       Memanfaatkan Kenikmatan
Untuk menambah al hasanah dan mengurangi dosa maka salah satu cara yang bisa kita lakukan adalah hendaknya kita mampu memanfaatkan kenikmatan Allah yang telah diberikan kepada kita dengan semaksimal mungkin. Seperti ilmu agama yang telah dititipkan kepada kita, waktu luang, kesehatan, harta benda, anggota badan yang  lengkap dan sehat, jabatan, kecanggihan teknologi, kenikmatan berbicara, kecerdasan dan sebagainya.

Dengan menggunakan kenikmatan tersebut di jalan Allah swt dengan niat yang benar yaitu untuk mencari pahala Allah swt.
Rasulullah saw bersabda, “Dua kenikmatan yang banyak manusia rugi di dalamnya adalah kesehatan dan waktu luang.”.


Dalam hadist yang lain, rasulullah saw juga bersabda yang artinya, “Sesungguhnya orang-orang kaya lebih sedikit al hasanahnya di akhirat, kecuali orang yang Allah memberikan kekayaan dan harta kepadanya kemudian ia bersedekah kepada yang ada di kanan dan kirinya, depan dan belakangnya, dan beramal dengan kekayaannya tersebut dengan amalan yang baik.”(H.R. Bukhari dan Muslim)

4.       Dengan Memperbaiki Amalan.
Diantara cara untuk memperbanyak al hasanah adalah dengan memperbaiki amalan agar amalan-amalan kita tersebut dapat diterima di sisi Allah swt. 

Karena amalan bisa menjadi al hasanah dan dapat menghapus dosa hanya apabila amalan tersebut diterima di sisi Allah swt. Ada dua syarat sebuah amalan dapat diterima, yang pertama ikhlas dan yang kedua harus sesuai dengan tuntunan Rasulullah saw

5.       Bertaubat
Bertaubat dengan sebenar-benar taubat  dari dosa yang pernah dilakukan, serta diiringi dengan iman dan amalan sholeh, karena barangsiapa yang melakukan yang demikian itu, maka dosanya akan diganti dengan al hasanah.

Allah swt menyebutkan, bahwasanya orang yang menyekutukan Allah swt , membunuh jiwa tanpa hak, berzina, maka ia akan mendapat adzab yang pedih akhirat, kecuali apabila ia bertaubat, beriman, dan mengerjakan amalan sholeh maka Allah swt akan mengganti dosa-dosa mereka menjadi  kebaikan. (Q.S Al Furqon : 68-70)

6.       Memperbanyak Istighfar
Setelah melakukan dosa, atau kurang bersyukur terhadap nikmat atau kurang dalam melakukan kewajiban, atau lalai dalam mengingat Allah swt hendaknya kita segera memperbanyak istighfar.
Rasulullah saw bersabda yang artinya, “Thuuba bagi orang yang mendapatkan di dalam kitabnya istighfar yang banyak.”(H. R. Ibnu Majah)
Arti thuuba ada mengatakan maknanya bahwa ‘syurga’, dan ada yang mengatakan itu adalah nama pohon di syurga.

7.       Tidak Melakukan Amalan yang Mengurangi Pahalanya
Rasulullah saw bersabda yang artinya, “Aku mengetahui ada sebagian umatku yang membawa hasanah yang banyak sebesar gunung-gunung tihamah, maka Allah menjadikan pahala itu seperti debu-debu yang beterbangan.”  Maka salah seorang shahabat bertanya tentang salah satu sifat mereka. Maka Rasulullah saw menggambarkan, “Mereka adalah saudara-saudara kita. Mereka sholat malam sebagaimana sholat malam kita. Akan tetapi mereka apabila dalam keadaan sendiri dan dengan sesuatu yang diharamkan maka mereka melanggarnya.”(H.R. Ibnu Majah)

8.       Bersabar atas Musibah dan Ujian
Rasulullah saw besabda yang artinya, “Senantiasa ujian dan musibah akan menimpa seorang mu’min dan mu’minah di dalam dirinya, anaknya, dan juga hartanya hingga ia bertemu dengan Allah swt  sampai ia tidak memiliki dosa.”(H. R. Tirmidzi)

Di dalam hadits yang lain, Rasulullah saw bersabda yang artinya, “Ketika orang-orang yang terkena musibah di dunia mendapatkan pahala pada hari kiamat, maka orang-orang yang tidak banyak terkena musibah akan berkeinginan seandainya kulit-kulit mereka digunting di dunia.” (H. R. Tirmidzi)

Yang demikian karena mereka melihat besarnya pahala orang-orang yang bersabar. Sebagaimana firman Allah swt yang artinya, “Sesungguhnya  akan disempurnakan pahala orang-orang yang bersabar tanpa batas. “(Q.S. Az Zumar : 10 )

9.       Beramal Sholeh
Beramal sholeh secara Umum berdasarkan dalil-dalil yang shahih seperti membaca Al Qur’an, berpuasa, dan sebagainya. Rasulullah saw bersabda yang artinya, “Barangsiapa yang membaca satu huruf dari kitabullah (Al Qur’an) maka setiap huruf ia akan mendapatkan satu hasanah. Dan satu hasanah akan dilipatgandakan menjadi 10 hasanah.”(H.R. Tirmidzi)

Di dalam hadits yang lain disebutkan, “Setiap amalan anak Adam 1 hasanah akan dilipatgandakan menjadi 10 hasanah sampai 700. Kecuali puasa karena sesungguhnya puasa adalah untuk Allah swt dan Dialah yang akan membalasnya.”(H. R. Bukhari dan Muslim)

Mintalah senantiasa  kepada Allah pertolongan di dalam beramal. Beramalah dengan sebaik mungkin dan mohonlah kepada Allah agar amalan kita diterima.
Ketahuilah, bahwa amalan kita hanyalah sebab dan bukan merupakan pengganti kenikmatan surga dan keselamatan dari neraka.  Seandainya seorang beramal  semaksimal mungkin dan sebaik-baiknya selama hidupnya di dunia maka niscaya tidak akan pernah cukup untuk sekedar membalas dan mensyukuri atas segala karunia dan nikmat Allah yang telah diberikan kepadanya di dunia.

Maka, bagaimana dengan kenikmatan akhirat. Rahmat dan kasih sayang serta  anugrah Allah lah yang lebih kita harapkan. Rasulullah saw bersabda yang artinya, “Amalan seseorang tidaklah memasukkan dia ke dalam surga,”. Para sahabat bertanya, tidak juga engkau ya Rasulullah?. Maka Rasulullah saw menjawab, “Tidak juga saya. Kecuali Allah swt melimpahkan anugerah dan rahmatNya.”(H. R. Bukhari dan Muslim) 




* Diambil dari Kajian Ust Abdullah Roy di kota Al Madinah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Active Search Results