Kajian 32 : Syafaat Besar



Syafa’at yang paling besar adalah syafa’at yang dilakukan oleh Rasulullah saw untuk para penduduk padang mahsyar. Yang isinya adalah permohonan kepada Allah swt supaya Allah swt menyegerakan hari keputusan. 


Dinamakan syafa’at yang paling besar karena syafa’at ini diperuntukkan untuk seluruh umat manusia, baik yang mukmin maupun yang kafir. Ketika sudah memuncak kesusahan dan kepayahan di padang mahsyar yang dirasakan oleh seluruh manusia akibat terik matahari, keringat yang menggenang, waktu yang sangat lama, dalam keadaan takut yang teramat sangat menunggu hari keputusan, maka manusia ingin disegerakan hari keputusan tersebut.

Mereka mendatangi orang-orang yang memiliki kedudukan mulia agar mereka dapat memohonkan kepada Allah swt agar menyegerakan hari keputusan dan membebaskan mereka dari kepayahan dan kesusahan yang berkepanjangan di padang mahsyar. 

Pertama, mereka akan mendatangi Nabi Adam as, bapak mereka, manusia pertama yang diciptakan Allah swt, namun Nabi Adam enggan dan meminta udzur, beliau juga merasa tidak berhak karena beliau merasa pernah memaksiati Allah swt dengan memakan sesuatu yang dilarang Allah untuk memakannya. 

Kemudian Nabi Adam as meminta manusia untuk mendatangi Nabi Nuh as, rasul pertama yang diutus Allah kepada manusia. Namun beliau juga enggan dan merasa tidak berhak karena pernah meminta kepada Allah sesuatu yang tidak dibenarkan.

Kemudian Nabi Nuh meminta manusia untuk mendatangi Nabi Ibrahim as, kekasih Allah. Namun beliau juga enggan dan merasa tidak berhak karena merasa pernah berdusta. Maka beliau lalu menyuruh manusia untuk mendatangi Nabi Musa as.

Nabi Musa as adalah seorang nabi yang pernah diajak bicara oleh Allah. Namun ketika diminta oleh manusia, beliau pun enggan dan merasa tidak berhak karena pernah membunuh manusia tanpa diperintah oleh Allah swt. 

Nabi Musa as pun meminta manusia untuk mendatangi Nabi Isa as, namun Nabi Isa juga enggan dan merasa tidak berhak. Dan akhirnya Nabi Isa as menyuruh manusia untuk mendatangi Nabi Muhammad saw kemudian mereka mengatakan, ‘Wahai Muhammad, engkau adalah Rasulullah, penutup para nabi, Allah swt telah mengampuni dosa-dosamu yang telah lalu dan yang akan datang, maka lakukanlah syafa’at, mintalah kepada Rabbmu untuk kami. Bukankah kamu telah melihat bagaimana keadaan kami? Bukankah kamu sudah melihat bagaimana kesusahan kami?’.

 Maka Rasulullah saw menuju bawah Arsy Allah swt dan bersujud kepada Allah. Kemudian Allah swt mengilhamkan kepada beliau pujian-pujian kepada Allah yang belum pernah diajarkan sebelumnya kepada seorang pun. Kemudian dikatakan kepada beliau saw, “Wahai Muhammad, angkatlah kepalamu, mintalah maka kamu akan diberi. Lakukanlah syafa’at maka syafa’atmu akan dikabulkan.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Inilah yang dimaksud dengan maqomun mahmuud, yaitu kedudukan yang dipuji. Dimana beliau saw akan dipuji oleh seluruh manusia yang telah Allah swt janjikan untuk beliau saw sebagaimana di dalam Al Qur’an, “Semoga Rabbmu membangkitkan dirimu pada kedudukan yang terpuji.”(QS. Al Isroo:79)




* Diambil dari kajian Ust. Abdullah Roy  



Active Search Results