Kajian 29 : Orang-Orang Yang Mendapat Teduhan di Hari Kiamat


Ketika seluruh manusia sedang merasakan panas, berkeringat, dan kepayahan di padang mahsyar, Allah swt memuliakan sebagian orang-orang yang beriman dengan memberikan kepada mereka teduhan, yaitu berada di bawah bayangan Arsy Allah swt. 


Rasulullah saw bersabda,
  
سَبْعَةٌ يُظِلُّهُمْ اللَّهُ فِي ظِلِّهِ يَوْمَ لَا ظِلَّ إِلَّا ظِلُّهُ

Ada tujuh golongan yang Allah swt akan memberikan teduhan kepada mereka di dalam teduhanNya pada hari dimana tidak ada teduhan kecuali teduhan Allah swt. Mereka yaitu pertama, pemimpin yang adil, yaitu seorang pemimpin yang meletakkan segala sesuatu pada  tempatnya sesuai dengan syariat Allah swt. 

Yang kedua, pemuda yang tumbuh pada ketaatan dan ibadah kepada Allah, yaitu tidak menggunakan masa mudanya untuk berhura-hura atau menggunakannya untuk memperturutkan hawa nafsu seperti kebanyakan pemuda. 

Sedangkan golongan ketiga adalah lelaki yang hatinya bergantung kepada masjid, yaitu sangat mencintai masjid. Diantaranya adalah menjaga untuk menegakkan shalat lima waktu secara berjama’ah di masjid. 

Kemudian golongan ke empat adalah dua orang yang saling mencintai karena Allah, bersatu karena Allah swt, dan berpisah karena Allah. Maksudnya bukan mencintai karena faktor dunia atau karena faktor kekerabatan semata akan tetapi karena ketaatan saudaranya kepada Allah.

Golongan yang kelima adalah pemuda yang diajak berzina oleh seorang wanita yang memiliki kedudukan dan kecantikan, kemudian pemuda tersebut berkata, ‘Aku takut kepada Allah’. Maksudnya adalah pemuda yang meninggalkan perzinahan tersebut karena takut kepada Allah swt.
Yang keenam adalah orang yang suka bersedekah, kemudian menyembunyikan sedekahnya tersebut, sampai tangan kirinya tidak mengetahui apa yang disedekahkan oleh tangan kanannya. Maksudnya adalah orang-orang yang suka menyembunyikan sedekah dari penglihatan dan pendengaran manusia.

Dan golongan yang terakhir, yang ketujuh adalah orang-orang yang senang mengingat Allah dalam keadaan sendiri. Kemudian matanya meneteskan air mata karena takut kepada Allah swt.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Tujuh golongan tersebut di atas bukanlah pembatasan. Di dalam hadits yang lain, Rasulullah saw juga mengabarkan bahwa, “Barangsiapa yang memberikan tempo kepada orang yang kesusahan. Maksudnya adalah seseorang yang miskin yang kesulitan di dalam membayar hutangnya atau memaafkan hutangnya maksudnya adalah sebagian hutangnya atau seluruhnya, maka ia akan mendapat teduhan Allah saw.” (HR. Muslim)

Rasulullah saw juga bersabda di dalam hadits yang lain, 

من أنظر معسرا أو وضع عنه أظله الله في ظله
 
Barangsiapa yang menghilangkan satu kesusahan dari orang mukmin di dunia maka Allah saw akan menghilangkan satu kesusahannya di hari kiamat.” (HR. Muslim)

Karenanya, segera bertaubatlah dari segala dosa, perbanyaklah istighfar, pergunakanlah waktu dan segala potensi yang dititipkan Allah saw kepada kita, bersegeralah melaksanakan amalan-amalan di atas, dan perbanyaklah menghilangkan kesusahan orang lain. Semoga Allah saw memudahkan kita dan menghilangkan kesusahan-kesusahan kita di hari kiamat. Aamiin.



* Diambil dari kajian Ust. Abdullah Roy  



Active Search Results